Dokumentasi
ledakan prematur mortir yang menewaskan empat prajurit Afganistan dan
perempuan tentara fotografer Amerika Serikat. Inilah bingkai foto
terakhir dari perempuan tentara Amerika Serikat yang memotret adegan
mematikan itu, SPC Hilda I Clayton, turut tewas dalam ledakan mortir
pada latihan Tentara Nasional Afganistan, di Provinsi Laghman,
Afganistan, 2 Juli 2013. Foto pada 2013 dirilis untuk jurnal Military
Review Angkatan Darat Amerika Serikat terbitan Mei-Juni. (US Army/Spc
Hilda Clayton/Handout via REUTERS)
Washington (CB) - Satu penelitian terbaru atas sebagian
besar tentara Amerika Serikat yang dipecat karena pelanggaran selama
periode 2011-empat tahun, menyatakan, mereka telah didiagnosis gangguan
kesehatan jiwa. Di antaranya gangguan stres pasca-trauma (PTSD) atau
cedera otak traumatis (TBI).
Kantor Laporan Pertanggungjawaban Pemerintah AS (GAO) mungkin akan menambah pengawasan tentang apakah Angkatan Bersenjata Amerika Serikat memberi perawatan cukup kepada tentara yang diidentifikasi punya masalah kesehatan mental selama masa tugas mereka, dan bukan hanya memecat mereka.
Analisis GAO menunjukkan, 62 persen dari 91.764 tentara Amerika Serikat yang dipecat pada 2011-2015 telah didiagnosis mengidap penyakit jiwa itu sejak dua tahun sebelum mereka dipecat. Ini termasuk pengidap PTSD, TBI, atau kondisi tertentu lain yang dapat dikaitkan dengan pelanggaran mereka.
Sebanyak 23 persen tentara Amerika Serikat yang diberhentikan itu tidak diberhentikan dengan hormat sehingga mereka berpotensi tidak memenuhi syarat mendapatkan manfaat kesehatan dari Departemen Urusan Veteran.
"Para pendukung veteran telah lama mengeluhkan kekurangan dukungan untuk mantan tentara Amerika Serikat yang tidak memiliki dokumen pemberhentian yang terhormat," kata Sekretaris Urusan Veteran Amerika Serikat, David Shulkin.
GAO mengatakan Angkatan Laut Amerika Serikat tidak memerlukan pemeriksaan medis atau penyaringan terhadap pelaut yang diberhentikan dari pelayanan karena melakukan pelanggaran.
Dikatakan juga, Angkatan Darat Amerika Serikat dan Korps Marinir Amerika Serikat mungkin tidak mematuhi kebijakan penyaringan, pelatihan, dan konseling mereka sendiri yang terkait dengan PTSD dan TBI.
Kantor Laporan Pertanggungjawaban Pemerintah AS (GAO) mungkin akan menambah pengawasan tentang apakah Angkatan Bersenjata Amerika Serikat memberi perawatan cukup kepada tentara yang diidentifikasi punya masalah kesehatan mental selama masa tugas mereka, dan bukan hanya memecat mereka.
Analisis GAO menunjukkan, 62 persen dari 91.764 tentara Amerika Serikat yang dipecat pada 2011-2015 telah didiagnosis mengidap penyakit jiwa itu sejak dua tahun sebelum mereka dipecat. Ini termasuk pengidap PTSD, TBI, atau kondisi tertentu lain yang dapat dikaitkan dengan pelanggaran mereka.
Sebanyak 23 persen tentara Amerika Serikat yang diberhentikan itu tidak diberhentikan dengan hormat sehingga mereka berpotensi tidak memenuhi syarat mendapatkan manfaat kesehatan dari Departemen Urusan Veteran.
"Para pendukung veteran telah lama mengeluhkan kekurangan dukungan untuk mantan tentara Amerika Serikat yang tidak memiliki dokumen pemberhentian yang terhormat," kata Sekretaris Urusan Veteran Amerika Serikat, David Shulkin.
GAO mengatakan Angkatan Laut Amerika Serikat tidak memerlukan pemeriksaan medis atau penyaringan terhadap pelaut yang diberhentikan dari pelayanan karena melakukan pelanggaran.
Dikatakan juga, Angkatan Darat Amerika Serikat dan Korps Marinir Amerika Serikat mungkin tidak mematuhi kebijakan penyaringan, pelatihan, dan konseling mereka sendiri yang terkait dengan PTSD dan TBI.
Credit antaranews.com