Gambar Bumi terlihat terang saat malam hari yang diambil dari satelit NASA pada bulan April dan Oktober 2012. (AP Photo/NASA)
CB, California - Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) mengungkap lapisan pelindung baru mirip gelembung yang menyelamatkan bumi dari bahaya radiasi ruang angkasa. Seperti dilansir laman berita The Atlantic, lapisan ini berasal dari gelombang komunikasi radio yang berinteraksi dengan radiasi partikel energi tinggi yang ada di atmosfer.
Gelombang komunikasi ini berfrekuensi amat rendah yang biasa disebut VLF. Frekuensi dengan besaran 3-30 kHz ini memiliki panjang gelombang 10-100 kilometer. Gelombang ini kerap dipakai untuk komunikasi antarkapal selam. Karena panjang gelombang yang cukup tinggi, gelombang ini bisa mencapai ketinggian atmosfer dan mempengaruhi gerak partikel energi tinggi yang aktif.
"Interaksi antara gelombang VLF dan partikel energi tinggi terlihat jelas oleh wahana antariksa NASA," demikian NASA melaporkan seperti dilansir The Atlantic. Lapisan ini ditemukan saat eksplorasi sabuk radiasi Van Allen. Saat itu terlihat partikel berbentuk donat di sekitar bumi.
Menurut ilmuwan NASA, jarak sabuk radiasi Van Allen saat ini lebih jauh ketimbang pada 1960. Artinya, gelombang VLF mendorong partikel radiasi di sabuk Van Allen lebih jauh. "Jika manusia tidak menggunakan gelombang VLF sebanyak ini, mungkin sabuk radiasi Van Allen akan lebih dekat dengan bumi."
Sabuk Van Allen cukup berbahaya bagi satelit dan stasiun ruang angkasa yang mengorbit. Sebisa mungkin mereka harus menghindari kontak dengan sabuk ini karena partikel bermuatan bisa menyebabkan kerusakan pada instrumen yang ada.
Selain terhindar dari sabuk Van Allen, lapisan yang terbuat dari gelombang VLF ini menjadi pelindung baru dari badai matahari. Menurut NASA, badai matahari bisa mengganggu komunikasi radio dan berdampak pada listrik di bumi.
Credit tempo.co