WASHINGTON
- Bayang-bayang perang antara Amerika Serikat (AS) dengan Korea Utara
(Korut) yang dipicu proyek rudal balistik dan nuklir Pyongyang terus
menghantui. Menurut Menteri Pertahanan AS, James Mattis, konflik militer
dengan Korut akan menjadi bencana.
AS telah meningkatkan ancaman dan pertikaiannya melawan Korut sejak Trump mengambil alih kepresidenan. Pada saat yang sama, negara Asia Timur itu telah meningkatkan program uji coba rudal. Laporan menunjukkan telah mencoba tujuh tes pada 2017, termasuk dua tes baru-baru ini dalam satu minggu saja.
Mattis mengklaim Korut merupakan ancaman bagi wilayah sekitarnya, termasuk Jepang, China dan Rusia. Ia juga mengklaim rezim Pyongyang merupakan ancaman langsung bagi AS.
"Konflik di Korea Utara, mungkin akan menjadi pertempuran terburuk dalam kehidupan kebanyakan orang. Intinya adalah perang yang dahsyat jika ini berubah menjadi pertempuran jika kita tidak dapat mengatasi situasi ini melalui cara diplomatik," kata Mattis seperti dikutip dari Independent, Senin (29/5/2017).
"Mereka sangat jelas dalam retorika mereka. Kami tidak perlu menunggu sampai mereka memiliki rudal balistik antar benua dengan senjata nuklir di atasnya untuk mengatakan bahwa sekarang ini terwujud sepenuhnya," imbuhnya.
Mempersiapkan diri atas ancaman Korut, Pentagon akan mencoba menembak jatuh rudal jarak antar benua untuk pertama kalinya dalam sebuah tes minggu ini. Pencegat Amerika telah berhasil dalam sembilan dari 17 usaha sejak 1999. Tes terbaru pada bulan Juni 2014 berhasil, tapi itu hanya setelah tiga kegagalan.
Pemimpin Korut, Kim Jong-un, telah bersumpah untuk memiliki rudal yang mampu mencapai AS, meskipun dia belum melakukannya. Pekan lalu, Badan Intelijen Pertahanan mengatakan bahwa "tak terelakkan" bahwa senjata nuklir yang diluncurkan dari Korut akan mencapai daratan AS.
Letnan Jenderal Vincent Stewart mengatakan kepada Komite Bersenjata Senat bahwa kemungkinan serangan tersebut sangat nyata setelah sebuah uji coba rudal baru-baru ini dilakukan oleh Pyongyang.
Dia mengklaim bahwa jika negara dan pemimpinnya ditinggalkan pada lintasan saat ini, rezim pada akhirnya akan berhasil.
AS telah meningkatkan ancaman dan pertikaiannya melawan Korut sejak Trump mengambil alih kepresidenan. Pada saat yang sama, negara Asia Timur itu telah meningkatkan program uji coba rudal. Laporan menunjukkan telah mencoba tujuh tes pada 2017, termasuk dua tes baru-baru ini dalam satu minggu saja.
Mattis mengklaim Korut merupakan ancaman bagi wilayah sekitarnya, termasuk Jepang, China dan Rusia. Ia juga mengklaim rezim Pyongyang merupakan ancaman langsung bagi AS.
"Konflik di Korea Utara, mungkin akan menjadi pertempuran terburuk dalam kehidupan kebanyakan orang. Intinya adalah perang yang dahsyat jika ini berubah menjadi pertempuran jika kita tidak dapat mengatasi situasi ini melalui cara diplomatik," kata Mattis seperti dikutip dari Independent, Senin (29/5/2017).
"Mereka sangat jelas dalam retorika mereka. Kami tidak perlu menunggu sampai mereka memiliki rudal balistik antar benua dengan senjata nuklir di atasnya untuk mengatakan bahwa sekarang ini terwujud sepenuhnya," imbuhnya.
Mempersiapkan diri atas ancaman Korut, Pentagon akan mencoba menembak jatuh rudal jarak antar benua untuk pertama kalinya dalam sebuah tes minggu ini. Pencegat Amerika telah berhasil dalam sembilan dari 17 usaha sejak 1999. Tes terbaru pada bulan Juni 2014 berhasil, tapi itu hanya setelah tiga kegagalan.
Pemimpin Korut, Kim Jong-un, telah bersumpah untuk memiliki rudal yang mampu mencapai AS, meskipun dia belum melakukannya. Pekan lalu, Badan Intelijen Pertahanan mengatakan bahwa "tak terelakkan" bahwa senjata nuklir yang diluncurkan dari Korut akan mencapai daratan AS.
Letnan Jenderal Vincent Stewart mengatakan kepada Komite Bersenjata Senat bahwa kemungkinan serangan tersebut sangat nyata setelah sebuah uji coba rudal baru-baru ini dilakukan oleh Pyongyang.
Dia mengklaim bahwa jika negara dan pemimpinnya ditinggalkan pada lintasan saat ini, rezim pada akhirnya akan berhasil.
Credit https://international.sindonews.com/read/1208831/42/menhan-as-bilang-perang-dengan-korut-akan-menjadi-bencana-1495997860
Mattis: Perang dengan Korut Akan Berbahaya bagi Rusia dan China
WASHINGTON
- Sebuah perang dengan Korea Utara (Korut) akan menjadi yang terburuk
dalam kehidupan banyak orang. Begitu pernyataan yang dilontarkan oleh
Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS), Jim Mattis.
Mattis mengatakan sebuah kemungkinan kegagalan diplomatik dan diikuti oleh perang dengan Korut akan menjadi bencana. Perang dengan Korut merupakan ancaman bagi banyak negara, termasuk Rusia.
"Rezim Korut merupakan ancaman bagi wilayah ini, ke Jepang, ke Korea Selatan (Korsel), dan jika terjadi perang, mereka juga akan membawa bahaya ke China dan Rusia," kata Mattis dalam sebuah wawancara dengan CBS News.
"Namun, intinya ini akan menjadi bencana perang jika ini berubah menjadi pertempuran di mana kita tidak menyelesaikan situasi ini melalui cara diplomatik," imbuhnya seperti dikutip dari Sputniknews, Senin (29/5/2017).
Mattis menambahkan bahwa kemungkinan konflik bersenjata dengan Korut akan menjadi yang terburuk dalam masa hidup kebanyakan orang. Pasalnya, adalah fakta jika Korut memiliki ratusan meriam artileri dan peluncur roket dengan jarak tembak hingg wilayah ibu kota Korsel, Seoul.
Ketegangan seputar kegiatan Korut dengan senjata nuklir dan non-nuklir telah meningkat drastis dalam beberapa bulan terakhir, setelah Pyongyang melakukan sejumlah uji coba nuklir dan peluncuran rudal balistik yang melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB.
Mattis mengatakan sebuah kemungkinan kegagalan diplomatik dan diikuti oleh perang dengan Korut akan menjadi bencana. Perang dengan Korut merupakan ancaman bagi banyak negara, termasuk Rusia.
"Rezim Korut merupakan ancaman bagi wilayah ini, ke Jepang, ke Korea Selatan (Korsel), dan jika terjadi perang, mereka juga akan membawa bahaya ke China dan Rusia," kata Mattis dalam sebuah wawancara dengan CBS News.
"Namun, intinya ini akan menjadi bencana perang jika ini berubah menjadi pertempuran di mana kita tidak menyelesaikan situasi ini melalui cara diplomatik," imbuhnya seperti dikutip dari Sputniknews, Senin (29/5/2017).
Mattis menambahkan bahwa kemungkinan konflik bersenjata dengan Korut akan menjadi yang terburuk dalam masa hidup kebanyakan orang. Pasalnya, adalah fakta jika Korut memiliki ratusan meriam artileri dan peluncur roket dengan jarak tembak hingg wilayah ibu kota Korsel, Seoul.
Ketegangan seputar kegiatan Korut dengan senjata nuklir dan non-nuklir telah meningkat drastis dalam beberapa bulan terakhir, setelah Pyongyang melakukan sejumlah uji coba nuklir dan peluncuran rudal balistik yang melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB.
Credit sindonews.com