PYONGYANG
- Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un memerintahkan produksi
massal rudal balistik jarak menengah yang akan dipakai pasukannya untuk
perang. Perintah Kim muncul setelah uji tembak rudal balistik
Pukguksong-2 sukses.
Rudal berbahaya itu terbang sekitar 560 km menuju Laut Jepang pada hari Minggu. Manuver Pyongyang ini memicu kecaman dari berbagai negara, terutama Korea Selatan, Jepang dan Amerika Serikat (AS).
Rudal yang diuji tembak kemarin berbahan bakar padat. Bahan bakar seperti itu menjadikan rudal berpotensi menimbulkan bahaya lebih besar karena lebih stabil dan dapat dipasang dalam waktu singkat.
Pemerintah Korut dalam pengumuman yang dirilis KCNA pada Senin (22/5/2017), menyatakan bahwa Kim Jong-un bangga dengan keberhasilan uji tembak senjata berbahaya itu dan memerintahkan untuk produksi massal.
”Rudal tipe ini harus diproduksi secara massal dengan cara serial untuk mempersenjatai Angkatan Strategis KPA (Tentara Rakyat Korea),” kata Kim dalam pengumuman tersebut.
Korea Selatan dan AS menyatakan rudal yang diuji tembak Korut kemarin tipenya sama dengan rudal yang diuji coba pada bulan Februari lalu atau setelah Donald Trump dilantik sebagai Presiden AS.
Manuver terbaru rezim Pyongyang ini memicu reaksi keras dari para musuhnya, yakni AS, Korea Selatan, dan Jepang. Ketiga negara ini menyerukan sebuah Dewan Keamanan PBB menggelar rapat tertutup pada hari Selasa besok.
Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mengatakan bahwa provokasi Pyongyang berulang kali telah ”menginjak-injak upaya damai masyarakat internasional”. Menurut Abe, peluncuran rudal terbaru tersebut sebagai tantangan bagi dunia.
Rudal berbahaya itu terbang sekitar 560 km menuju Laut Jepang pada hari Minggu. Manuver Pyongyang ini memicu kecaman dari berbagai negara, terutama Korea Selatan, Jepang dan Amerika Serikat (AS).
Rudal yang diuji tembak kemarin berbahan bakar padat. Bahan bakar seperti itu menjadikan rudal berpotensi menimbulkan bahaya lebih besar karena lebih stabil dan dapat dipasang dalam waktu singkat.
Pemerintah Korut dalam pengumuman yang dirilis KCNA pada Senin (22/5/2017), menyatakan bahwa Kim Jong-un bangga dengan keberhasilan uji tembak senjata berbahaya itu dan memerintahkan untuk produksi massal.
”Rudal tipe ini harus diproduksi secara massal dengan cara serial untuk mempersenjatai Angkatan Strategis KPA (Tentara Rakyat Korea),” kata Kim dalam pengumuman tersebut.
Korea Selatan dan AS menyatakan rudal yang diuji tembak Korut kemarin tipenya sama dengan rudal yang diuji coba pada bulan Februari lalu atau setelah Donald Trump dilantik sebagai Presiden AS.
Manuver terbaru rezim Pyongyang ini memicu reaksi keras dari para musuhnya, yakni AS, Korea Selatan, dan Jepang. Ketiga negara ini menyerukan sebuah Dewan Keamanan PBB menggelar rapat tertutup pada hari Selasa besok.
Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mengatakan bahwa provokasi Pyongyang berulang kali telah ”menginjak-injak upaya damai masyarakat internasional”. Menurut Abe, peluncuran rudal terbaru tersebut sebagai tantangan bagi dunia.
Credit sindonews.com