Kamis, 15 September 2016

Gunung Sakurajima Diprediksi Meletus Dahsyat 30 Tahun Lagi

 Gunung Sakurajima Diprediksi Meletus Dahsyat 30 Tahun Lagi  
AP/Moises Castillo
 
CBJakarta - Para ilmuwan memprediksi salah satu gunung berapi paling aktif di Jepang, Sakurajima, akan mengeluarkan letusan dahsyat dalam 30 tahun ke depan.

Para peneliti magma di Universitas Bristol mengatakan gunung yang terletak di Pulau Kyushu itu sedang membangun ancaman. Sakurajima terletak 49 kilometer (30 mil) dari pabrik nuklir Sendai, dekat Kota Kagoshima. Terakhir, letusan mematikan Sakurajima terjadi pada 1914, yang menyebabkan 58 orang tewas.

Kepulauan Jepang sendiri berada di wilayah "cincin api" Pasifik dan memiliki lebih dari 100 gunung berapi. Sakurajima secara teratur mengeluarkan abu vulkanik dan mengeluarkan letusan skala kecil setiap tahun, dengan letusan terbaru terjadi pada Februari lalu.

Pemerintah Jepang secara ketat memonitor gunung tersebut karena Sakurajima merupakan satu di antara dua gunung berapi yang berada di level 3 dari 5 level dalam sistem peringatan vulkanik Jepang. Ini berarti bahwa orang-orang diperingatkan tidak mendekati gunung berapi itu. "Pada 1914, volume letusan tersebut diukur sekitar 1,5 kilometer kubik," kata James Hickey, penulis utama dalam studi ilmuwan tersebut.

Hickey, yang kini telah bergabung di University of Exeter's Camborne School of Mines, sebelumnya beranggapan, untuk menuju letusan berikutnya, Sakurajima membutuhkan waktu sekitar 130 tahun guna menyimpan jumlah material yang sama agar dapat memuntahkan magma letusan dengan ukuran yang sama besarnya.

Laporan tentang aktivitas gunung berapi diterbitkan pada Selasa lalu, ketika Universitas Bristol dan Tim Pusat Penelitian Vulkanik Sakurajima ikut ambil bagian. Penelitian menunjukkan bahwa 14 juta meter kubik magma Sakurajima terakumulasi setiap tahun dan ini cukup untuk menguruk Stadion Wembley, London, sebanyak 3,5 kali urukan penuh.

Mereka menambahkan bahwa level magma itu terakumulasi lebih cepat daripada yang terjadi di letusan biasa. Hal inilah yang membuat mereka menyimpulkan bahwa letusan besar akan terjadi dalam 30 tahun ke depan. "Kita tahu, dengan mengetahui peringatan, kita dapat memberikan informasi penting untuk pemerintah daerah sehingga dapat membantu menyelamatkan nyawa banyak orang jika letusan sudah dekat," ucapnya.



Credit  TEMPO.CO