Ilustrasi serangan udara. (AFP PHOTO/MOHAMMED ABED)
Komandan tertinggi militer AS dalam operasi melawan ISIS, Letnan Jenderal Stephen Townsend, menyebut bahwa pesawat tempur koalisi itu menjatuhkan bom di sekitar desa Manbij, Suriah, karena diduga masih dikuasai ISIS.
Padahal, desa tersebut telah direbut kembali oleh kelompok pemberontak yang disebut Townsend sebagai pasukan koalisi Arab-Suriah
|
Menanggapi peristiwa ini, Townsend berkata, pihaknya sesegera mungkin berkordinasi dengan militer Rusia melalui “saluran dekonflik” guna mengurangi risiko bentrokan atau kecelakaan.
“Sejumlah komunikasi cepat telah dilakukan melalui jaringan dekonfliksi kami kepada pasukan Rusia. Mereka menyadari dan segera menghentikan serangan udara di sana,” kata Townsend seperti dikutip AFP.
Di sisi lain, Kementerian Pertahanan Rusia membantah insiden tersebut.
Moskow menuturkan, tidak ada pesawat militer Rusia maupun Suriah yang menyerang Desa Manbij atau pun wilayah di sekitarnya.
Rusia malah menyebut AS tidak selalu berkordinasi mengenai target-target serangan udara mereka.
“Informasi ini tengah kami proses. Tidak ada satu pun serangan yang dilakukan pesawat militer Rusia dan Suriah di lokasi yang ditunjukan AS tersebut,” bunyi pernyataan Kemhan Rusia.
Setidaknya 500 pasukan militer AS berada di Suriah. Hampir seluruhnya tergabung dalam operasi komando khusus.
Saat ini, peran pasukan militer Amerika itu terbatas pada mendampingi dan melatih pasukan lokal dalam perang melawan ISIS.
Credit CNN Indonesia