Berlin (CB) - Kepala badan intelijen dalam negeri Jerman,
Sabtu (3/2), mengungkapkan bahwa Korea Utara memperoleh peralatan dan
teknologi untuk program nuklir dan senjata melalui kedutaan mereka di
Berlin.
Kepala BfV Hans-Georg Maassen menyatakan: "Kami telah memperhatikan bahwa banyak aktivitas pengadaan telah dilakukan dari kedutaan."
"Menurut kami, pengadaan itu untuk program rudal, tetapi sebagian juga untuk program nuklir," tambah Maassen dalam wawancaranya dengan saluran televisi umum Jerman ARD, yang akan disiarkan pada Senin.
Meski informasi yang sebenarnya tentang teknologi itu tidak dirinci, kepala intelijen tersebut mengatakan bahwa perlengkapan itu akan digunakan untuk tujuan sipil dan militer.
"Ketika kami melihat hal seperti itu, kami menghentikan mereka. Namun, kami tidak bisa memastikan bahwa kami dapat memblokir setiap upaya," katanya seperti dikutip AFP.
Badan intelijen dalam negeri Jerman memperoleh petunjuk tentang pengadaan teknologi tersebut pada 2016 dan 2017, menurut penyelidikan ARD.
Pada 2014, mereka mengatakan bahwa diplomat Korea Utara mencoba memperoleh peralatan yang digunakan dalam pengembangan senjata kimia.
Kepala BfV Hans-Georg Maassen menyatakan: "Kami telah memperhatikan bahwa banyak aktivitas pengadaan telah dilakukan dari kedutaan."
"Menurut kami, pengadaan itu untuk program rudal, tetapi sebagian juga untuk program nuklir," tambah Maassen dalam wawancaranya dengan saluran televisi umum Jerman ARD, yang akan disiarkan pada Senin.
Meski informasi yang sebenarnya tentang teknologi itu tidak dirinci, kepala intelijen tersebut mengatakan bahwa perlengkapan itu akan digunakan untuk tujuan sipil dan militer.
"Ketika kami melihat hal seperti itu, kami menghentikan mereka. Namun, kami tidak bisa memastikan bahwa kami dapat memblokir setiap upaya," katanya seperti dikutip AFP.
Badan intelijen dalam negeri Jerman memperoleh petunjuk tentang pengadaan teknologi tersebut pada 2016 dan 2017, menurut penyelidikan ARD.
Pada 2014, mereka mengatakan bahwa diplomat Korea Utara mencoba memperoleh peralatan yang digunakan dalam pengembangan senjata kimia.
Credit antaranews.com
Korut Disebut Beli Teknologi Nuklir di Pasar Gelap Jerman
Korea Utara diduga memperoleh teknologi program senjata nuklir lewat kedutaan besarnya di Berlin, Jerman. ( KCNA/via REUTERS)
"Menurut pandangan kami, dari sana (Kedutaan Korut di Berlin) pengadaan terjadi, terkait program rudal dan nuklir," kata Kepala BfV, Hans Georg Maassen kepada ARD, televisi afiliasi CNN, Minggu (4/2).
"Jika kami menemukan hal-hal itu, kami menghentikannya, tapi kami tidak dapat menjamin semua kasus dapat dicegah," kata Maassens menjelang film dokumenter tentang program nuklir Korea Utara akan ditayangkan, Senin (5/2).
Maassen mengatakan otoritas meyakini bagian-bagian dari program senjata nuklir Korea Utara "diperoleh melalui pembeli bayangan atau pasar gelap di luar negeri, yang kemudian mereka beli di Jerman."
Kebanyakan pembelian tersebut adalah barang-barang "dual-use" atau yang bisa digunakan untuk tujuan sipil dan militer.
Menurut film dokumenter itu, otoritas Jerman memiliki bukti pembelian produk yang ditujukan untuk program rudal nuklir Korea Utara pada 2016 dan 2017.
Laporan itu juga menyebut bahwa seorang diplomat Korea Utara berusaha mendapatkan sebuah monitor untuk mengukur emisi gas selama produksi senjata kimia pada 2014.
Menurut CNN, belum ada pihak Korea Utara yang dapat dihubungi untuk. memberikan komentar atas laporan tersebut.
Korea Utara menantang sanksi multilateral dan bilateral atas program rudal dan nuklirnya, yang bertujuan mengembangkan rudal berhulu ledak nuklir yang mampu menyerang Amerika Serikat.
Credit cnnindonesia.com