Selasa, 27 Februari 2018

Pertama Kali, Wanita Saudi Boleh Daftar Jadi Tentara


Pertama Kali, Wanita Saudi Boleh Daftar Jadi Tentara
Para wanita pertama kalinya berbaur dengan kaum pria di acara peringatan Hari Nasional Saudi. Kini, wanita Saudi boleh mendaftar menjadi tentara. Foto/REUTERS


RIYADH - Otoritas Arab Saudi untuk pertama kalinya membuka pendaftaran bagi calon tentara wanita. Pendaftaran dibuka sejak pekan lalu hingga hari Kamis nanti.

Langkah militer Saudi untuk menerima wanita sebagai tentara merupakan terobosan baru di kerajaan kayak minyak tersebut.

Proses seleksi untuk calon tentara wanita mencakup wawancara pribadi dan berbagai tes lainnya.

Direktorat Jenderal Keamanan Umum seperti dikutip Gulfnews, Senin (26/2/2018), menyatakan pelamar harus warga negara Arab Saudi yang dibesarkan di Arab Saudi. Pengecualian berlaku bagi mereka yang berada di luar negeri karena tinggal bersama ayahnya untuk menjalankan tugas negara secara resmi.

Pelamar harus memegang setidaknya ijazah SMA atau yang setara. Umur pelamar antara 25 hingga 35 tahun, tinggi badan minimal 155 cm dan rasio berat badan dengan tinggi badan harus baik atau ideal.

Kandidat yang lulus tes penerimaan, akan menjalani wawancara pribadi dengan para ahli dan menjalani pemeriksaan kesehatan.

Pelamar juga harus memiliki catatan perilaku yang baik dan tidak boleh menjadi pegawai pemerintah atau pernah bekerja di militer.

Dengan kondisi tersebut, pelamar tidak boleh menikah dengan warga non-Saudi dan wajib memiliki kartu identitas dan tinggal di wilayah yang sama dimana pekerjaan ditawarkan.

Dirjen tersebut mengatakan bahwa kandidat yang lulus akan diangkat ke institusi di Riyadh, Makkah, Madinah, Qaseem, Aseer, Al Baha dan wilayah lain di provinsi timur.

Pada bulan Januari, Direktorat Jenderal Paspor mengumumkan bahwa untuk pertama kalinya mereka akan merekrut 140 perempuan. Namun, pejabat kaget karena menerima menerima 107.000 aplikasi atau pelamar.

Menurut situs berita Saudi, Sabq, pihak berwenang memeriksa semua berkas pelamar untuk memeriksa apakah kandidat memenuhi persyaratan yang tercantum dalam pengumuman tersebut atau tidak.

Pembukaan kesempatan bagi wanita berkarier di militer ini sebagai bagian dari pelaksanaan Visi 2030 yang diluncurkan oleh Putra Mahkota Mohammad bin Salman. Terobosan Saudi ini didukung terutama oleh anggota Dewan Syura dan media.

Awal bulan ini, Anggota Dewan Syura Iqbal Darandari menyerukan agar menerapkan wajib militer bagi pria dan wanita Saudi sehingga semua warga Saudi dapat membela negaranya. 

”Saat ini wajib militer adalah keharusan nasional dan harus mencakup laki-laki dan perempuan,” katanya.

”Wanita harus dilatih untuk melayani negara mereka dan membela diri dan tanah air mereka jika terjadi krisis, perang atau serangan di wilayah manapun,” ujarnya.

Menurutnya, wanita Saudi secara alami kuat dan gagah berani. Semua orang, lanjut dia, akan merasa lebih nyaman dengan klaim bahwa wanita terlatih dapat membela bangsanya.



Credit  sindonews.com