CB, Jerusalem -- Militer Israel
mengatakan pesawat nirawak atau drone milik Iran, yang ditembak jatuh
pada Sabtu lalu, menggunakan teknologi canggih yang berasal dari pesawat
drone milik militer Amerika Serikat, yang ditembak jatuh Iran pada
2011.
Menurut Letnan Kolonel, Jonathan Conricus, juru bicara militer Israel, dan Yuval Steinitz, yang merupakan salah satu menteri di bidang keamanan nasional Israel, mengatakan pesawat drone Iran merupakan tiruan dari pesawat mata-mata RQ-170 milik AS. Iran sebelumnya telah mengatakan berhasil melakukan reverse engineering atau peniruan teknologi atas pesawat RQ ini.
Para ahli mengatakan rekaman video menunjukkan bentuk pesawat drone itu mirip dengan drone Iran yang bernama Saeqeh atau drone 'Petir', yang mirip dengan pesawat RQ-170 yang dioperasikan lembaga intelijen AS, CIA, dan ditangkap Iran lewat serangan elektromagnetik.
"Itu adalah pesawat tiruan Iran dari drone AS yang mereka dapat beberapa tahun lalu," kata Steinitz kepada radio Israel. Menurut Israel, Iran mengoperasikan drone militer mata-mata ini dari pangkalan di dalam wilayah Suriah untuk memata-matai kondisi wilayah negaranya.
Israel mengatakan drone itu sempat masuk ke dalam wilayahnya sejauh 3-4 kilometer sebelum ditembak jatuh oleh helikopter Israel. Iran membantah tudingan ini dan menyebutnya konyol. Juru bicara Pusat Komando AS, yang mengawasi operasi militer AS di Timur Tengah, menolak berkomentar soal ini.
Media Reuters melansir Israel mengerahkan delapan pesawat jet tempur F-16 ke dalam wilayah Suriah setelah mendeteksi kemunculan drone Saeqeh. Serangan Israel ini dibalas pasukan Suriah, yang kemudian menembak jatuh satu pesawat tempur F-16. Ini membuat militer Israel melancarkan jet tempur gelombang kedua, yang menyasar 12 target milik Iran dan Suriah di perbatasan.
Menurut Washington Post, pesawat RQ-170 milik CIA ditangkap Iran pada 2011 saat sedang memata-matai fasilitas nuklir Iran. Militer Iran mengklaim berhasil menangkap drone itu lewat pencegatan elektronik. AS sempat meminta drone itu dikembalikan. Namun Iran mengatakan AS harus meminta maaf terlebih dulu karena menginvasi wilayah udaranya sebelum drone itu dikembalikan. Israel menunjukkan puing-puing drone Iran, yang mirip dengan RQ-170.
Menurut Letnan Kolonel, Jonathan Conricus, juru bicara militer Israel, dan Yuval Steinitz, yang merupakan salah satu menteri di bidang keamanan nasional Israel, mengatakan pesawat drone Iran merupakan tiruan dari pesawat mata-mata RQ-170 milik AS. Iran sebelumnya telah mengatakan berhasil melakukan reverse engineering atau peniruan teknologi atas pesawat RQ ini.
Para ahli mengatakan rekaman video menunjukkan bentuk pesawat drone itu mirip dengan drone Iran yang bernama Saeqeh atau drone 'Petir', yang mirip dengan pesawat RQ-170 yang dioperasikan lembaga intelijen AS, CIA, dan ditangkap Iran lewat serangan elektromagnetik.
"Itu adalah pesawat tiruan Iran dari drone AS yang mereka dapat beberapa tahun lalu," kata Steinitz kepada radio Israel. Menurut Israel, Iran mengoperasikan drone militer mata-mata ini dari pangkalan di dalam wilayah Suriah untuk memata-matai kondisi wilayah negaranya.
Israel mengatakan drone itu sempat masuk ke dalam wilayahnya sejauh 3-4 kilometer sebelum ditembak jatuh oleh helikopter Israel. Iran membantah tudingan ini dan menyebutnya konyol. Juru bicara Pusat Komando AS, yang mengawasi operasi militer AS di Timur Tengah, menolak berkomentar soal ini.
Media Reuters melansir Israel mengerahkan delapan pesawat jet tempur F-16 ke dalam wilayah Suriah setelah mendeteksi kemunculan drone Saeqeh. Serangan Israel ini dibalas pasukan Suriah, yang kemudian menembak jatuh satu pesawat tempur F-16. Ini membuat militer Israel melancarkan jet tempur gelombang kedua, yang menyasar 12 target milik Iran dan Suriah di perbatasan.
Menurut Washington Post, pesawat RQ-170 milik CIA ditangkap Iran pada 2011 saat sedang memata-matai fasilitas nuklir Iran. Militer Iran mengklaim berhasil menangkap drone itu lewat pencegatan elektronik. AS sempat meminta drone itu dikembalikan. Namun Iran mengatakan AS harus meminta maaf terlebih dulu karena menginvasi wilayah udaranya sebelum drone itu dikembalikan. Israel menunjukkan puing-puing drone Iran, yang mirip dengan RQ-170.
Credit TEMPO.CO