Rabu, 28 Februari 2018

Inggris Serang Suriah Jika Terbukti Pakai Senjata Kimia


Inggris Serang Suriah Jika Terbukti Pakai Senjata Kimia
Menlu Boris Johnson menyatakan Inggris bakal mempertimbangkan ikut menyerang Suriah jika ada bukti penggunaan senjata kimia. (Reuters/Toby Melville)


Jakarta, CB -- Menteri Luar Negeri Boris Johnson menyatakan Inggris bakal mempertimbangkan ikut serangan militer Amerika Serikat terhadap pemerintah Suriah jika ada bukti penggunaan senjata kimia terhadap warga sipil.

Johnson mengatakan dirinya berharap Inggris dan negara-negara Barat lain tidak akan diam saja ketika ada serangan kimia, menyuarakan dukungan atas serangan terbatas jika ada "bukti tak terbantahkan" keterlibatan pemerintah Suriah.

"Jika kami tahu hal itu terjadi, dan kami bisa mendemonstrasikannya, dan jika ada pengajuan tindakan di mana Inggris bisa membantu, maka saya pikir kami mesti mempertimbangkannya dengan serius," kata Johnson kepada BBC Radio, dikutip Reuters pada Selasa (27/2).


Sepekan terakhir, angkatan bersenjata Suriah dan sekutunya membombardir Ghouta, dekat Damaskus. Daerah kekuasaan pemberontak itu menjadi lokasi pengeboman paling parah dalam perang saudara tujuh tahun, dengan ratusan korban tewas. 

Inggris merupakan bagian dari koalisi pimpinan AS yang terlibat dalam serangan udara ISIS di Suriah dan Irak. Namun, pemerintah tidak mendapatkan dukungan parlemen untuk menyerang pemerintah Suriah pada 2013 lalu.

Johnson mengatakan dirinya mendukung keputusan AS untuk menembakkan peluru kendali jelajah ke sejumlah sasaran pemerintah Suriah, tahun lalu, setelah hampir 100 orang tewas dalam serangan gas di Khan Sheikhoun.

Perserikatan Bangsa-Bangsa menuding pemerintah Suriah bertanggung jawab atas serangan menggunakan gas sarin.

"Yang mesti kita tanyakan pada diri sendiri sebagai negara dan yang mesti kita tanyakan sebagai negara Barat, adalah apakah kita bisa membiarkan penggunaan senjata kimia, penggunaan senjata ilegal ini tanpa teguran, tanpa hukuman," kata Johnson.

Walau demikian, dia memperingatkan bahwa masyarakat internasional tidak terlalu tertarik melakukan tindakan militer terhadap pemerintah Suriah.




Credit  cnnindonesia.com