Jakarta (CB) - Rangkaian foto yang dipublikasikan online 1
Februari lalu menunjukkan China sedang menguji senjata elektromagnetik
"railgun" yang ditempatkan di kapal perang.
Jika foto-foto itu benar maka China menjadi negara pertama yang mengembangkan senjata super itu, tulis jurnal New Scientist dalam lamannya.
Bukan hanya itu perkembangan baru itu akan memicu perlombaan senjata antara AS dan China di Asia.
"Railgun" adalah senjata super yang memanfaatkan daya elektromagnetik untuk menembakkan proyektil di sepanjang rel elektrik pada kecepatan sangat tinggi.
AS sudah mengembangkan teknologi railgunnya sendiri dalam 10 tahun terakhir.
Dalam uji coba, protipe senjata ini bisa menembakkan proyektil peluru dalam kecepatan 7.800 km per jam atau lebih dari 6 Mach, dengan jangkauan 150 km.
Tetapi setelah menghabiskan dana 500 miliar dolar AS untuk proyek ini, pemerintah AS mencabut proyek ini tahun lalu.
Jika foto-foto itu benar maka China menjadi negara pertama yang mengembangkan senjata super itu, tulis jurnal New Scientist dalam lamannya.
Bukan hanya itu perkembangan baru itu akan memicu perlombaan senjata antara AS dan China di Asia.
"Railgun" adalah senjata super yang memanfaatkan daya elektromagnetik untuk menembakkan proyektil di sepanjang rel elektrik pada kecepatan sangat tinggi.
AS sudah mengembangkan teknologi railgunnya sendiri dalam 10 tahun terakhir.
Dalam uji coba, protipe senjata ini bisa menembakkan proyektil peluru dalam kecepatan 7.800 km per jam atau lebih dari 6 Mach, dengan jangkauan 150 km.
Tetapi setelah menghabiskan dana 500 miliar dolar AS untuk proyek ini, pemerintah AS mencabut proyek ini tahun lalu.
Credit antaranews.com