Senin, 19 Februari 2018

Israel Ancam Perang Langsung dengan Iran


Israel Ancam Perang Langsung dengan Iran
PM Benjamin Netanyahu menyatakan Israel bisa bertindak langsung melawan Iran, tidak hanya pada para sekutunya di Timur Tengah. (REUTERS/Amir Cohen)


Jakarta, CB -- Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyatakan Israel bisa bertindak langsung melawan Iran, bukan hanya para sekutu-sekutunya di Timur Tengah. Pernyataan ini dilontarkan menyusul insiden perbatasan di Suriah yang membuat kedua pihak nyaris konfrontasi.

Dalam pernyataan pertamanya di Konferensi Keamanan Munich, Minggu waktu setempat (19/2), Netanyahu menyinggung masalah pesawat nirawak atau drone Iran yang terbang ke kawasan udara Israel bulan ini.

"Israel tidak akan membiarkan rezim itu mencekik kami dengan teror," ujarnya sebagaimana dikutip Reuters. "Kami akan bertindak jika diperlukan, tidak hanya pada proksi Iran tapi terhadap Iran sendiri."


Iran mencemooh pernyataan kerasa Netanyahu, menyebut reputasi Israel telah hancur setelah salah satu jetnya ditembak jatuh usai mengebom Suriah.


Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif menyebut presentasi Netanyahu sebagai "sirkus kartun, yang bahkan tidak pantas untuk direspons."

"Apa yang terjadi dalam beberapa terakhir adalah keperkasaan (Israel) telah runtuh," kata Zarif dalam konferensi itu, satu jam setelah pernyata Netanyahu. Dia merujuk pada jatuhnya jet F-16 Israel yang ditembak usai menyerang pertahanan udara Suriah.

"Begitu warga Suriah berani menjatuhkan salah satu pesawat negara tersebut, itu seolah sebuah bencana telah terjadi," kata Zarif. Menurutnya, Israel "menggunakan agresi sebagai kebijakan atas para tetangganya" dengan terus melakukan serangan ke Suriah dan Libanon.

Israel menuding Teheran berupaya menepatkan militernya secara permanen di Suriah, di mana pasukan dukungan Iran mendukung Presiden Bashar al-Assad dalam perang saudara yang sudah memasuki tahun kedelapan.

Netanyahu mengatakan Iran dan para sekutunya merangsek setelah ISIS kehilangan wilayahnya di Suriah. Menurut pemimpin Israel itu, negara rival tersebut "mencoba mendirikan kerajaan mengelilingi Timur Tengah dari selatan di Yaman tapi juga mencoba membuat jembatan darat dari Iran ke Irak, Suriah, Libanon dan Gaza."



Credit  CNN Indonesia


Israel Tegaskan Siap Hadapi 'Imperium Iran' di Timur Tengah


Israel Tegaskan Siap Hadapi 'Imperium Iran' di Timur Tengah
PM Israel Benjamin Netanyahu kembali mengeluarkan ancaman terhadap Iran. (REUTERS/Atef Safadi)


Jakarta, CB -- Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Minggu (18/2), menegaskan bahwa Israel dapat mengambil tindakan terhadap Iran dan aliansinya di Timur Tengah, usai insiden perbatasan di Suriah yang membuat negara bermusuhan ini semakin dekat menuju konfrontasi terbuka.

Dalam pidato pertamanya di Konferensi Keamanan Munich, Netanyahu membawa sebuah benda atau potongan puing yang ia sebut sebagai pesawat tanpa awak milik Iran yang terbang di kedaulatan udara Israel, Februari ini.

Netanyahu memamerkan potongan pesawat nirawak itu di hadapan pejabat keamanan dan pertahanan serta para diplomat dari Eropa dan Amerika Serikat yang hadir di konferensi tersebut.


"Israel tak akan membiarkan rezim Iran merancang teror di 'leher' kami," kata dia. "Kami akan bertindak jika dibutuhkan tak hanya terhadap proxy Iran, juga terhadap Iran."

Iran sebelumnya meledek pernyataan keras Netanyahu dengan menyebut reputasi tak terkalahkan Israel telah runtuh setelah sebuah pesawat F-16 milik negara Zionis itu ditembak jatuh di Suriah, beberapa hari lalu.

Kali ini, Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif menyatakan presentasi Netanyahu di Munich sebagai 'sirkus kartun yang bahkan tak perlu ditanggapi.


"Apa yang terjadi dalam beberapa hari terakhir adalah bahwa reputasi Israel yang tak tersentuh telah runtuh," ujar Zarif yang berbicara beberapa jam setelah pidato Netanyahu di Munich.

"Saat Suriah memiliki keberanian menembak jatuh pesawat Israel, seolah bencana telah terjadi," kata Zarif, sambil menyebut Israel menggunakan agresi sebagai kebijakan melawan negara tetangga termasuk Libanon dan Suriah.

Israel berulang kali menuduh Iran berupaya membangun pengaruh militer di Suriah dimana kelompok yang didukung Iran membantu Presiden Suriah Bashar al-Assad dalam perang saudara yang kini memasuki tahun ke delapan.



Netanyahu mengatakan Iran memasuki teritori Suriah ketika kelompok militan ISIS kehilangan kekuasaannya.

"Mencoba mendirikan imperiumnya di Timur Tengah dari bagian selatan Yaman, serta menciptakan penghubung dari Iran menuju Irak, Libanon, dan Gaza," ujar Netanyahu.

Perang kata-kata antara kedua negara di forum Internasional terjadi di tengah upaya Israel bekerjasama dengan negara-negara Arab Sunni yang juga mengkhawatirkan pengaruh Syiah Iran.



Credit  CNN Indonesia