Rabu, 28 Februari 2018

Pengadilan Czech Bebaskan Pemimpin Kurdi, Turki Kecewa Berat



Salih Muslm, eks pemimpin Kurdi, bertemu Presiden Palestina Mahmoud Abbas untuk membicarakan masalah krisis Suriah. [http://en.hawarnews.com]
Salih Muslm, eks pemimpin Kurdi, bertemu Presiden Palestina Mahmoud Abbas untuk membicarakan masalah krisis Suriah. [http://en.hawarnews.com]

CB, Jakarta - Pengadilan Czech pada Selasa, 27 Februari 2018 memerintahkan pembebasan seorang pemimpin Kurdi, Saleh Muslim, yang pada akhir pekan lalu ditahan di Praha atas permintaan Turki. Hubungan diplomatik Turki dan Republik Czech langsung merenggang setelah Republik Czech menolak memperpanjang masa tahanan Muslim dan membebaskannya.
“Pengadilan memerintahkan Mr. Muslim agar dibebaskan,” kata Marketa Puci, juru bicara Pengadilan Kota Praha, seperti dikutip dari Reuters.
 

Salim Muslim, eks pemimpin Kurdi. Turki minta Ceko mengekstradisi Muslim untuk diadili. [EPA]
Dengan terbitnya putusan ini, pemerintah Turki bisa mengajukan permintaan ekstradisi dalam tempo 40 hari ke depan. Walau pun begitu, Muslim sudah diberikan kebebasan untuk meninggalkan Praha. Menjawab putusan pengadilan itu, Muslim mengatakan akan tetap tinggal di wilayah Uni Eropa dan akan bekerja sama terkait proses hukum lebih lanjut.
Proses evaluasi untuk sebuah permintaan ekstradisi di Republik Czech bisa memakan waktu berbulan-bulan dan meskipun pengadilan mengabulkan permintaan itu, putusan akhir ada pada Menteri Kehakiman Republik Czech . 

Pemerintah Turki menuding Muslim, yang berkewarganegaraan Suriah telah melakukan pembunuhan dan mengganggu stabilitas Turki. Namun Muslim mengatakan tuduhan itu palsu. Dia pun terkejut dengan penahanannya di Czech, padahal sebelumnya dia sudah bepergian dengan bebas di Belgia, Jerman dan Perancis.
“Saya ini warga negara Suriah dan bukan warga negara Turki. Saya ini juga bukan politisi. Tidak ada seorang pun yang menanggapi tuntutan pemerintah Turki dengan serius dan saya tidak mengerti di Republik Czech ini mereka menanggapi permintaan pemerintah Turki dengan serius,” kata Muslim.
Dalam keterangannya, Muslim belum mengetahui hendak berlindung kemana setelah Republik Czech. Namun dia mengklaim sudah mengantongi izin untuk tinggal di Finlandia, yang juga anggota Uni Eropa.




Credit  TEMPO.CO