Senin, 19 Februari 2018

China Cegah Ajudan Trump Bawa Tombol Nuklir saat di Beijing


China Cegah Ajudan Trump Bawa Tombol Nuklir saat di Beijing
Ajudan militer presiden Amerika Serikat (AS) membawa nuclear football atau tas kerja berisi tombol perintah serangan nuklir. Foto/REUTERS


WASHINGTON - Sebuah laporan mengungkap “keributan” antara agen Secret Service Amerika Serikat (AS) dengan petugas keamanan China saat Presiden Donald Trump berkunjung ke Beijing November lalu. Petugas keamanan China mencegah ajudan militer Trump membawa tombol nuklir atau “nuclear football” saat menemani presiden AS masuk ke sebuah ruang pertemuan.
 
Kejadian itu diungkap Axios dalam laporannya pada hari Minggu. Sekadar diketahui, “nuclear football” berwujud koper atau tas kerja yang nyaris tak pernah lepas dari tangan ajudan militer presiden AS.

Sesuai protokol, koper berisi tombol-tombol perintah serangan nuklir itu wajib selalu berada di dekat presiden AS di mana pun dan kapan pun. Dengan koper itu, seorang presiden AS setiap saat bisa meluncurkan serangan nuklir dengan memencet tombol perintah yang terhubung langsung ke eksekutor nuklir Pentagon.

Insiden di Beijing itu membuat Kepala Staf Gedung Putih, John Kelly, turun tangan. Menurut laporan, Kelly sempat “ribut” dengan seorang petugas keamanan China yang mencegah ajudan militer Trump membawa “nuclear football” masuk ke ruangan untuk berada di belakang Trump.

Agen Secret Service lantas menangani petugas keamanan China tersebut. Setelah dijelaskan bahwa “nuclear football” AS tidak pernah berhubungan dengan seorang pejabat asing dan detail keamanannya, China lantas meminta maaf.

Koper berisi tombol perintah serangan nuklir AS tersebut berwarna hitam dan dikenal sebagai “tas darurat presiden”.

Namun, menurut sebuah laporan dari Axios, ketika Trump bertemu dengan Presiden Xi Jinping di Aula Besar Rakyat Beijing, petugas keamanan China menghalangi masuknya ajudan yang membawa koper hitam tersebut.

Seorang pejabat AS bergegas memberi tahu Kepala Staf Trump, John Kelly. Kelly, menurut laporan itu mengatakan kepada pejabat tersebut; "Kami pindah”.

Saat delegasi AS mulai bergerak memasuki aula, seorang pejabat keamanan China meraih Kelly yang menyingkirkan tangan petugas yang menghalangi langkah ajudan militer Trump. Saat itulah seorang agen Secret Service AS menangani pejabat keamanan Beijing tersebut.

Menurut laporan Axios yang dikutip Senin (19/2/2018), lima sumber mengonfirmasi kejadian tersebut. Insiden berakhir dengan cepat.

Tahun lalu, selama kunjungan Trump ke resor Mar-a-Lago-nya di Florida selatan, seorang anggota klub mengambil foto seorang ajudan militer yang bertanggung jawab untuk membawa “nuclear football” dan memajangnya di Instagram.

Foto itu menimbulkan kekhawatiran apakah koper tersebut masih merupakan cara terbaik untuk mendapatkan informasi militer yang sangat sensitif yang akan diberikan kepada presiden dalam waktu singkat. 





Credit  sindonews.com