WASHINGTON
- Pemerintah Amerika Serikat (AS) telah menjatuhkan sanksi terbaru pada
para pelaku bisnis Rusia yang membangun jembatan penghubung Rusia dan
Crimea. Jembatan dengan biaya multi-miliar dolar AS itu dijuluki sebagai
“Jembatan Putin” oleh Moskow.
Sanksi terbaru dari Pemerintah
Barack Obama itu diumumkan Departemen Keuangan AS pada hari Kamis waktu
AS. Sanksi terbaru ini menargetkan puluhan pebisnis dan
perusahaan-perusahaan Rusia yang membangun jembatan.
Proyek
jembatan yang dibangun panjangnya mencapai 19 kilometer yang melintasi
Selat Kerch. Dijuluki sebagai “Jembatan Putin” karena itu merupakan
proyek penting bagi Presiden Vladimir Putin secara pribadi.
Jika rampung dibangun, jembatan itu dilaporkan akan menjadi penghubung dua tujuan terpanjang di Eropa.
Beberapa
anak perusahaan raksasa gas Rusia, Gazprom, dan 11 pejabat Crimea juga
masuk daftar hitam sanksi AS. Salah satu perusahaan utama yang telah
masuk daftar hitam adalah perusahaan konstruksi raksasa SGM-Most. Ini
adalah anak perusahaan dari kontraktor utama Rusia yang sudah di kenai
sanksi AS.
Tak hanya itu, salah satu konstruktor jembatan terbesar Moskow, Mostotrest, juga menghadapi sanksi AS.
“(Departemen)
Keuangan berdiri dengan mitra kami dalam mengutuk pelanggaran hukum
internasional oleh Rusia, dan kami akan terus dengan sanksi yang
mengancam perdamaian, keamanan dan kedaulatan Ukraina,” kata John Smith,
direktur di kantor Departemen Keuangan yang memberlakukan sanksi,
seperti dikutip Reuters, Jumat (2/9/2016).
Kementerian
Luar Negeri Rusia belum memberikan komentar atas penjatuhan sanksi
terbaru dari AS. Moskow sebelumnya mengatakan bahwa sanksi terhadap
Rusia atas aneksasi Crimea tidak berpengaruh banyak.
Pejabat yang
terkait dengan pembangunan “Jembatan Putin” juga mengatakan bahwa
sanksi AS tidak akan menghentikan proyek mereka. Alasannya, semua sumber
daya yang diperlukan untuk proyek itu tanpa bantuan dari Barat.
Credit Sindonews