Rabu, 23 Maret 2016

ISIS Klaim Dalangi Serangan di Belgia, Polisi Buru Pelaku


ISIS Klaim Dalangi Serangan di Belgia, Polisi Buru Pelaku 
  Polisi saat ini masih memburu satu orang pelaku yang tertangkap kamera CCTV, memakai topi, berjalan bersama dua orang pengebom bunuh diri. (Reuters/CCTV)
 
Jakarta, CB -- Kelompok militan ISIS di Suriah dan Irak mengklaim bertanggung jawab atas serangan di bandara dan stasiun kereta Brussels, Belgia, yang  menewaskan 34 orang dan melukai ratusan lainnya.

Hal ini disampaikan ISIS melalui kantor berita mereka, Amaq Agency, dikutip Reuters, Selasa (22/3). Mereka mengatakan, para pelaku serangan adalah "tentara khalifah" yang menembaki warga dan kemudian meledakkan diri.

"Tentara khalifah, memakai rompi bunuh diri dan membawa bahan peledak serta senapan mesin, mengincar bandara dan stasiun kereta," ujar kantor berita itu.

Serangan di bandara dan stasiun Brussels terjadi di jam-jam sibuk penumpang. Serangan ini terjadi selang empat hari setelah polisi menangkap satu-satunya pelaku yang selamat dalam serangan di Paris tahun lalu, yang menewaskan 130 orang, Salah Abdeslam.

"Tentara ISIS melepaskan tembakan di dalam Bandara Zaventem, sebelum beberapa dari mereka meledakkan sabuk peledak, dan pengebom syahid meledakkan sabuk peledak di stasiun Maalbeek," lanjut laporan Amaq.

Polisi saat ini masih memburu satu orang pelaku yang tertangkap kamera CCTV, memakai topi, berjalan bersama dua orang pengebom bunuh diri.

Sebanyak 20 orang terbunuh dalam serangan di stasiun kereta, sementara 14 korban tewas lainnya jatuh dalam pengeboman di bandara. Lebih dari 230 orang terluka dalam insiden tersebut.

Kepolisian Belgia kini menutup seluruh akses keluar-masuk negara itu. Mereka tengah mencari kaitan antara para pelaku serangan kali ini dengan penangkapan Abdeslam.

Penyidik mengaku menemukan bom paku dan bendera ISIS di sebuah apartemen yang digeledah di Brussels.


Credit  CNN Indonesia