Senin, 28 Maret 2016

Begini Spesifikasi Kapal Selam Terbaru Milik TNI AL


Kapal selam DSME 209 buatan Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering yang dipesan TNI AL.


CB, SEOUL -- TNI AL segera mengoperasikan satu dari tiga kapal selam buatan Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering (DSME), Korea Selatan (Korsel). Kapal selam dengan kode Hull Number H.7712nomor H.7712 tersebut diluncurkan di Pelabuhan Okpo, Korsel, Kamis (24/3). Peluncuran kapal selam itu dihadiri Menhan Ryamizard Ryacudu, KSAL Laksamana Ade Supandi, dan Duta Besar RI untuk Korsel John A Prasetio.
Dilansir dari Business Korea, nilai kontrak kapal selam ini sebesar 1,1 miliar dolar AS atau sekitar Rp 14,5 triliun, yang menjadi kerja sama terbesar ekspor di bidang pertahanan di Korsel. Penandatanganan kontrak dilakukan antara pihak DSEM dan Menhan Purnomo Yusgiantoro pada 2011. Desain kapal selam yang dibuat berasal dari lisensi kapal selam Jerman tipe 209/1200 yang didapat pada akhir 1980-an.
Kapal selam itu dipesan Kemenhan dan mulai dirakit di DSME pada 2013. Perakitan kapal selam itu di bawah supervisi Satuan Tugas Proyek Pengadaan Kapal Selam TNI AL, yaitu Kolonel Iwan Isnurwanto. Dalam kontrak pembelian, pembuatan kapal selam pertama dan kedua dilakukan di galangan DSME, dan ketiga dilakukan di PT PAL, Surabaya, dengan skema transfer of technology (ToT).
Demi menyukseskan pembangunan kapal selam ketiga, PT PAL telah mengirimkan 113 insinyur untuk belajar di DSME guna mengikuti proses transfer teknologi itu. Selain itu, mereka juga mempelajari pembangunan dan pengembangan kapal selam secara mandiri melalui skema magang.

Kapal Selam Disel Elektrik DSME 209 ini merupakan produksi ekspor pertama pemerintah Korsel. Kapal selam ini dikembangkan pihak DSME bekerja sama dengan AL Korsel. Kapal selam ini juga merupakan pengembangan dari  tipe Chang Bogo Class milik TNI AL Korsel dan kapal selam tipe Cakra milik TNI AL.
Menurut Atase Pertahanan RI di Seoul, Kolonel Aditya Kumara, kapal selam ini memiliki panjang 61,3 meter dengan kecepatan 21 knot di bawah air, dan memiliki ketahanan berlayar lebih 50 hari.
DSME 209 dipersenjatai dengan torpedo 533 milimeter dengan delapan tabung peluncur. Kapal selam ini mampu menyebarkan ranjau laut, meluncurkan antirudal kapal permukaan, dan mampu melepaskan penangkal torpedo.
Pada peluncuran kapal selam itu, Ryamizard menyampaikan penghargaan kepada tiga karyawan galangan kapal DSME, yang dianggap telah membuat kontribusi besar dalam proses desain dan konstruksi kapal selam.
Kapal selam pertama pesanan TNI AL ini akan dikirimkan pada Maret 2017. Dan pengerjaan kapal selam kedua sedang dilakukan, serta kapal selam ketiga dijadwalkan dikirimkan pada akhir 2018.
Saat ini, TNI AL hanya mengoperasikan dua kapal selam, yaitu KRI Cakra (401) dan KRI Naggala (402). Dengan tambahan tiga kapal selam itu, diharapkan TNI AL semakin maksimal dalam menjaga kedaulatan lautan NKRI sebagai bagian proyek minimum essential force (MEF).



Credit  REPUBLIKA.CO.ID