Selasa, 22 Maret 2016

Rusia Siap Uji Jet Tempur Canggih Serbaguna MiG-35



Rusia Siap Uji Jet Tempur Canggih Serbaguna MiG 35
Pesawat jet tempur canggih serbaguna MiG-35 Rusia. | ( Flickr/ mashleymorgan)


MOSKOW - Model pertama pra-produksi dari jet tempur canggih serbaguna MiG-35 segera dikirim ke Kementerian Pertahanan Rusia untuk diuji terbang pertama kalinya.

Hal itu disampaikan pihak Aircraft-Manufacturing Corporation MiG (RSK MiG). CEO perusahaan tersebut, Sergei Korotkov, merahasiakan berapa banyak pesawat jet tempur MiG-35 yang sudah dibangun.

Dia hanya memastikan bahwa pesawat jet tempur serbaguna Rusia itu akan menjalani uji terbang perdana. ”Kami telah memenuhi tahap pertama dari pekerjaan ini pada hari ini, kata Korotkov dalam siaran persnya.

Kementerian Pertahanan Rusia telah memeriksa dan menerima desain. Jadi, kita melaksanakan pekerjaan sesuai dengan jadwal yang ditentukan dalam kontrak,” lanjut dia, seperti dikutip Spuntiknews, Selasa (22/3/2016).

Pesawat yang tinggal di sini pada saat ini sedang menjalani semua tahapan perakitan. Tahun ini, (pesawat) itu akan dirakit dan dikirim ke pelanggan untuk uji terbang,” imbuh dia.

Dalam pernyataan sebelumnya, Korotkov menyaatakan jet tempur canggih tersebut bisa masuk layanan antara militer antara 2018 dan 2020.

MiG-35 dirancang dengan berbagai kemampuan, di antaranya mengunci 10 target secara bersamaan. Pesawat jet tempur itu juga dapat membawa muatan lebih besar dari pendahulunya, termasuk senapan 30mm, rudal permukaan udara, rudal anti-kapal, rudal anti-radar, roket, bom, dan ranjau udara.

Jet MiG-35 juga memiliki kemampuan untuk perang elektronik. Pilot pesawat itu akan menggunakan sistem helm pencitraan dan dapat melakukan operasi pengisian bahan bakar baik sebagai penerima dan pendonor.

Kecepatan MiG-35 adalah 2,23 kali kecepatan suara dan dapat melakukan perjalanan 1,5 kali lebih jauh dari MiG-29. ”Atribut pesawat kami pada generasi 4 ++, yang berarti memiliki beberapa fitur dari pesawat generasi ke-5 seperti stealthiness dan fungsi multitasking, kata Korotkov.



Credit  Sindonews