Senin, 21 Maret 2016

Australia Akan Buka Kantor Konsulat Jenderal di Makassar


Australia Akan Buka Kantor Konsulat Jenderal di Makassar  
Dalam pertemuan dengan Menlu RI Retno Marsudi (kanan), Menlu Australia Julie Bishop (kiri) mengungkapkan masih banyak bisnis yang dapat dijajaki antara Indonesia dan Australia, dan berharap nilai perdagangan kedua negara dapat meningkat hingga sekitar US$15 miliar. (CNN Indonesia/Hanna Azarya Samosir)
 
Jakarta, CB -- Menteri Luar Negeri Australia, Julie Bishop, akan meresmikan pembukaan Kantor Konsulat Jenderal di Makassar pada Selasa (22/3).

"Besok saya akan membuka Konsulat Jenderal baru di Makassar yang memahami pentingnya perekonomian," ujar Bishop setelah mengadakan pertemuan bilateral dengan Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Retno LP Marsudi, di Kementerian Luar Negeri di Jakarta, Senin (21/3).

Bishop lantas menjabarkan bahwa Makassar merupakan kota terbesar kelima di Indonesia. "Ini akan menjadi lokasi ekonomi dan kami ingin memastikan bahwa Indonesia dan Australia merupakan rekan dalam bisnis dan investasi dan memperdalam kesempatan ekonomi kami," ucapnya.

Nilai perdagangan antara Indonesia dan Australia sendiri tercatat menurun pada 2015 dengan angka US$8,49 miliar (Rp110 triliun) dari US$10,67 miliar (Rp139 triliun) di tahun 2014.

Menurut Bishop, masih banyak bisnis yang dapat dijajaki antara Indonesia dan Australia. Bishop berharap nilai perdagangan kedua negara dapat meningkat hingga sekitar US$15 miliar (Rp195 triliun).

Tak kalah penting, kedua menlu juga membicarakan persiapan Konferensi Bali Process yang akan diselenggarakan pada 22-23 Maret esok.

Selain itu, kedua menlu juga membahas penguatan kerja sama di bidang kontra-terorisme. "Kami memastikan bahwa Australia dan Indonesia berbagi sebanyak mungkin informasi untuk menyelamatkan masyarakat kami dari terorisme," ucap Bishop.

Tak hanya itu, kedua menlu juga membahas penguatan kerja sama di ranah pendidikan. Menurut Bishop, Indonesia merupakan negara tujuan paling favorit para mahasiswa Australia dari program beasiswa yang ditawarkan oleh pemerintah.

"Ada tujuh negara yang dijadikan pilihan dan banyak dari mereka memilih Indonesia. Pada akhir tahun ini, akan ada 2.000 pelajar Australia akan belajar di Indonesia," tutur Bishop.

Sementara itu, Retno mengatakan bahwa kini sudah ada lebih dari 17 ribu pelajar Indonesia di Australia.

Selain itu, kedua menlu juga membahas pentingnya people to people contact. Untuk membicarakan kerja sama ini lebih lanjut, kedua negara akan melanjutkan Indonesia-Australia Dialogue yang rencananya digelar tahun ini.


Credit  CNN Indonesia