Itu adalah hasil yang mereka inginkan, kata cendekiawan Muslim di AS.
Rabu, 6 Mei 2015 | 15:29 WIB
Politisi anti-Islam AS, Pamela Geller. (REUTERS/Mike Stone)
Pameran dan kontes karikatur Nabi Muhammad di Garland, Minggu, 2 Mei 2015, hanya satu dari banyak upaya kontroversial kelompok anti Islam di AS untuk memancing kemarahan umat Muslim.
"Ini adalah hasil yang mereka inginkan, perpecahan yang mereka mau terjadi," kata Omar Suleiman, cendekiawan Muslim dari Valley Ranch Islamic Center di Irving, pemukiman yang dihuni komunitas Islam di Dallas.
Dilansir dari laman Fox News, Rabu, 6 Mei 2015, Suleiman menegaskan bahwa dua kubu ekstrimis, ISIS dan kelompok anti Islam AS, berusaha menciptakan konflik terbuka. Namun dia menyebut komunitas Muslim AS tidak akan terpancing.
Kelompok yang paling vokal menyuarakan sentimen adalah American Freedom Defense Initiative (AFDI), yang juga menjadi penyelenggara acara pameran dan kontes karikatur Nabi Muhammad di Garland.
Sebelumnya AFDI yang dipimpin oleh Pamela Geller, juga berhasil membuat pengadilan memerintahkan otoritas transportasi AS, untuk memasang iklan anti Islam di badan bus dan kereta.
Anggota DPR AS, Molly White, disebut Fox News, memerintahkan asistennya untuk meminta orang Muslim yang berkunjung, agar mengucapkan sumpah setia pada AS.
Pada Maret lalu, seorang pria Irak ditembak di Dallas, saat sedang memotret salju yang turun. Polisi menutupi insiden kejahatan kebencian itu, dengan bersikeras mengatakan penembakan itu tidak sengaja menyasar orang Muslim.
Sementara Senin malam, 3 Mei lalu, seorang pria Muslim dipukuli saat berjalan pulang dari masjid di Richardson, Dallas. Polisi mengatakan masih menyelidiki. Namun seperti insiden lain terkait orang Muslim, tidak menjadi perhatian media
Credit VIVA.co.id