Rabu, 11 Maret 2015

PM Abbott Dikecam Karena Kritik Gaya Hidup Suku Pribumi Aborigin


PM Abbott Dikecam Karena Kritik Gaya Hidup Suku Pribumi Aborigin
Kompas.com / Perdana Menteri Australia, Tony Abbott. 

CB, CANBERRA Perdana Menteri Australia Tony Abbott dihujani kecaman dan kritik terkait komentarnya mengenai komunitas Aborigin.
Komentar Abbott tentang suku pribumi Aborigin mengemuka ketika dia berkunjung ke Kalgoorlie, Australia Barat, Selasa (10/3/2015).
Kepada radio ABC, Abbott mengaku sepakat dengan langkah Gubernur Australia Barat Colin Barnett yang menutup setengah dari 274 komunitas Aborigin apabila biaya untuk menyediakan layanan bagi mereka lebih besar dari manfaatnya.
"Yang tidak bisa kami lakukan ialah memberi subsidi terus-menerus pada pilihan gaya hidup jika gaya hidup tersebut tidak kondusif dengan partisipasi penuh terhadap masyarakat Australia," kata Abbott.
Gaya hidup yang dimaksud Abbott adalah keberadaan suku Aborigin di pelosok-pelosok Australia.
"Jika seseorang memilih hidup bermil-mil jauhnya dari sekolah, jika seseorang memilih tidak mengakses sekolah, jika seseorang memilih untuk bermukim di tempat yang tiada pekerjaan, itu semua jelas akan menjadi hal yang sangat sulit untuk diatasi," ujar Abbott.
"Baiklah jika (Anda) ingin hidup di tempat terpencil. Namun, ada batas yang bisa Anda harapkan dari negara jika Anda hidup di sana," lanjut Abbott.
Pernyataan Abbott tersebut dikecam Komisaris Keadilan Sosial Komunitas Aborigin (ATSI), Mick Gooda.
"Pilihan kata-katanya sungguh buruk," kata Gooda, yang telah membela hak-hak kaum pribumi Australia, kepada BBC.
Menurut dia, komunitas Aborigin paham dengan pendanaan untuk mereka yang hidup di kawasan terpencil.
Namun, mereka ingin diajak berdialog mengenai bagaimana memecahkan masalah tersebut.
Sementara itu, juru bicara urusan pribumi Partai Buruh, Shayne Neumann, menyebut perkataan Abbott memalukan.
"Intinya, dia mengatakan bahwa orang-orang Aborigin dan penduduk Selat Torres harus diusir dari tanah yang mereka tinggali selama seribu tahun terakhir," kata Neumann.
Konstitusi Australia tidak mengakui kaum Aborigin dan penduduk Selat Torres sebagai pribumi.
Dalam beberapa tahun terakhir, ada sejumlah diskusi untuk mengubah konstitusi agar kaum Aborigin diakui sebagai pribumi, dan diskriminasi terhadap mereka dikategorikan sebagai aksi kriminal.
Namun, pada Desember lalu, Abbott mengatakan bahwa dia akan mengeluarkan "keringat darah" agar referendum perubahan konstitusi tidak terlaksana.
Komunitas Aborigin di Australia berjumlah sekitar 2,5 persen dari total populasi Australia sebanyak 24 juta orang.
Diskriminasi terhadap komunitas Aborigin selama beberapa generasi membuat tingkat kesehatan, pendidikan, dan pekerjaan mereka begitu rendah.


Credit  TRIBUNNEWS.COM