"Banyak dubes-dubes yang ngejek saya tiap pertemuan, 'you do not dare, do you? you only dare to small country not to big country'. Jadi saya agak malu-malu jawabnya, 'yes, i will'. Sejauh ini kita baru tenggelamkan di bawah 20 itu pun itu kata yang ngeledek masih kecil 100-200 GT (gross tonage)," kata Susi yang langsung disambut tawa oleh para pejabat Kemenhub dalam Rakernas Ditjen Perhubungan Laut, di Kemenhub, Jakarta, Senin (2/3/2015).
Kemudian berhubung dalam acara tersebut hadir pula Menko Bidang Kemaritiman Indroyono Soesilo, Susi langsung mencurahkan harapannya untuk bisa segera membalas ledekkan para dubes dengan menenggelamkan kapal besar. Baru-baru ini, pemerintah memang berhasil menemukan tangkapan terbesar sepanjang sejarah RI, kapal raksasa asal Panama bernama MV Hai Fa.
"Saya berharap Pak Menko membantu percepatan kapal Hai Fa. Itu saya rasa sangat penting untuk menunjukkan bukti bahwa kita ini berdaulat. Rasanya sedih deh, Pak, kalau selevel menteri will-nya tidak terpenuhi, nanti akuntabilitas sebuah negara menjadi pertaruhan. Tidak usah semua, Pak, saya hanya mau 2 SILO dan 1 Hai Fa supaya ada bukti bahwa kita (Indonesia) tidak pandang bulu." ujar Susi.
Selain itu, dalam acara yang sama Susi juga berharap bisa melakukan eksekusi langsung terhadap kapal yang terbukti melakukan pelanggaran. Namun, menurut dia hingga saat ini belum ada yang berani melakukannya, baik itu dari pihaknya sendiri KKP ataupun TNI-AL.
"Sebetulnya ini mimpi saya untuk bisa melaksanakan eksekusi langsung, jadi tidak menunggu izin berlama-lama. Cuma exercise ini masih belum ada yang berani. PSDKP (Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan) tidak berani, Angkatan Laut tidak berani, kemudian KPLP (Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai) tidak bisa karena harus ada PSDKP," ucap Susi.
"Jadi mungkin suatu saat kita harus exercise patroli bersama. Tapi jangan patroli bersama nanti malah bocor ya, Pak (Jonan)," kata Susi sembari tertawa.
Credit KOMPAS.com