Selasa, 03 Maret 2015

Ini Beberapa Pesawat Tempur yang Siaga di Bali



Pesawat tempur Sukhoi. Foto: Agoes S/Jawa Pos/dok.JPNN
Pesawat tempur Sukhoi. Foto: Agoes S/Jawa Pos/dok.JPNN


JAKARTA  (CB) - Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat Putu Sudiartana menjelaskan, pengerahan sejumlah Alutsista TNI dalam kasus Bali Nine adalah hal yang wajar. Menurutnya, pengerahan sejumlah alat tersebut bukan tanpa alasan.

"Itu sedikit memanas (hubungan Australia dan Indonesia, Red). Tentu saja berdasarkan data intelijen baik nasional maupun nasional, memang perlu mengerahkan berbagai peralatan yang ada," jelasnya, kemarin.
"Ini semua untuk menjaga keamanan Pulau Bali dan demi martabat bangsa di mata dunia. Kita ingin tunjukkan bahwa Indonesia tidak main-main dalam penegakan hukum," tambahnya.
Seperti diketahui, sejumlah peralatan senjata dan tempur ikut dikerahkan di Bali saat ini demi menjaga pemindahan Bali Nine.

Fakta di lapangan menunjukkan, saat ini ada 3 pesawat tempur Sukhoi, F16, CN-295, yang selalu siaga di Base Ops Lanud Ngurah Rai Bali. Belum lagi TNI dari Kodam IX Udayana akan mengerahkan 2 panser anoa lengkap dengan pasukan dari Raider dan Kavileri.
Sementara dari Polda Bali akan mengerahkan 2 mobil baracuda, serta berbagai kendaraan penunjang lainnya. Masing-masing pasukan pengamanan baik dari Polda Bali maupun dari Kodam IX Udayana membawa senjata lengkap.

"Pemerintah tidak sembarangan mengerahkan berbagai peralatan senjata. Karena kalau sudah dikerahkan pasti ada indikasi ke arah sana," tuturnya.
Menurut Sudiartana, selama ini ada kesan jika eksekusi itu ditunda-tunda atau diulur-ulur. "Itu bukan diulur-ulur, melainkan segala sesuatu harus dipersiapkan dengan baik. Indonesia tidak terpengaruh oleh diplomasi yang merongrong kedaulatan bangsa," imbuhnya.

Credit JPNN.com