Rabu, 11 Maret 2015

India Mimpi Jadi Produsen Senjata Terbesar di Dunia


CB, Jakarta - Dalam tiga tahun hingga 2013, India telah menjadi importir senjata terbesar di dunia. Tapi tahun ini, total impor senjata India senilai US$ 5,8 miliar lebih rendah dari Arab Saudi yang mencapai US$ 6,5 miliar.

Hal itu membuat India berada di posisi kedua sebagai importir senjata terbesar dunia pada 2014. Padahal dalam tiga tahun terakhir, jumlah pengeluaran India untuk membeli senjata tercatat sangat tinggi dan terus meningkat.

Di bawah pemerintahan Perdana Menteri Narendra Modi, India memang telah menggaungkan rencananya untuk memproduksi lebih banyak senjata di dalam negeri.
Tahun ini, salah satu perusahaan India juga berencana  membangun empat pabrik untuk memproduksi senjata guna memenuhi kebutuhan pertahanan negara.

Tak hanya itu, perusahaan-perusahaan asing juga diundang untuk ikut menanamkan sahamnya di sektor pertahanan India. Berapa uang yang dibutuhkan India saat ini untuk membangun industri senjata lokal?

Berikut ulasan India sebagai salah satu importir senjata terbesar dunia seperti dikutip dari Financial Times, Jpost, Bloomberg, CNBC, dan sejumlah sumber lain, Selasa (10/3/2015):

Ambisi Perdana Menteri India

Perdana Menteri India Narendra Modi kini memiliki mimpi untuk menjadikan India sebagai produsen senjata dan bukan lagi berperan sebagai importir. Modi berambisi meningkatkan produksi senjata domestik dari 40 menjadi 70 persen dalam lima tahun ke depan.

Dia juga bermimpi menciptakan lowongan kerja bagi 100 ribu pegawai berkemampuan khusus di sektor persenjataan. Ambisi tersebut mendorong sejumlah perusahaan senjata India seperti Bharat Forge, Tata, Lersen & Turbo dan Mahindra untuk memproduksi lebih banyak senjata di negaranya.

Selama ini, industri senjata India didominasi perusahaan-perusahaan negara yang tak efisien. Terlebih lagi, India telah menjadi importir senjata terbesar dengan membeli senjata dari perusahaan seperti Lockheed Martin dan sejumlah perusahaan Rusia.

Pada saat yang sama, produksi perlengkapan perang seperti pesawat, helikopter, telah tertunda selama puluhan tahun. Kini perusahaan senjata asal Prancis tengah menanti keputusan tender US$ 20 miliar untuk membangun 126 pesawat perang untuk angkatan militer India.

India undang asing buat senjata di negaranya

India merupakan salah satu negara di dunia yang menghabiskan anggaran besar untuk belanja senjata. Setiap tahun, pengeluaran India untuk membeli senjata terus meningkat.

Bagi para pemasok senjata berteknologi canggih dari luar negeri, Modi menjelaskan, pasar senjata India dapat menjadi berkah tersendiri. Di satu sisi, proses akuisisi persenjataan kemungkinan akan dipercepat dan kebijakan pengadaan senjata berubah demi mendorong sektor swasta, baik asing ataupun dari investor lokal di India.

Modi juga telah mengkritik sejumlah perusahaan milik negara, dan meningkatkan batas investasi langsung asing dalam proyek-proyek pertahanan dari 26 menjadi 49 persen. Pengusaha asing bahkan dapat memiliki 100 persen investasi di India jika teknologi canggih pembuatan senjata ditransfer ke negaranya.

Meskipun perusahaan-perusahaan India bersemangata memenuhi permintaan Modi untuk membuat senjata di negeri sendiri, tapi kebutuhan pakar teknis masih dibutuhkan.


Proyek senjata US$ 250 miliar

India telah menjadi pembeli senjata terbanyak di dunia dalam tiga tahun hingga 2013. Saat ini, perusahaan-perusahaan India tengah mencari rekanan asing untuk membangun pabrik-pabrik senjata di India.

Dalam sepuluh tahun ke depan, India memprediksi dapat membeli senjata senilai US$ 250 miliar. Bharat Forge, merupakan salah satu perusahaan India yang siap membangun empat pabrik baru tahun ini untuk membuat rudal anti-tank, kendaraan perang lapis baja serta sejumlah komponen kedirgantaraan lain.

Bharat Forge merupakan salah satu perusahaan internasional yang berusaha memanfaatkan kebutuhan senjata India dengan bekerjasama dengan perusahaan pertahanan Israel.

Sebelumnya, Modi mengumumkan, dirinya merencanakan era baru untuk industri pertahanan di India. Dia juga telah mendorong perusahaan-perusahaan senjata swasta untuk berperan mewujudkan proyeknya menjadikan India sebagai penguasa industri.




Credit  Liputan6.com