Prajurit TNI AD dari Batalyon Infanteri
400/Raider yang tergabung dalam Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan
RI-Papua New Guinea (PNG) bersiap memasuki pesawat Hercules, di Lanumad
A. Yani Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (29/11). Pasukan elite Kodam
IV/Diponegoro itu akan bertugas selama sembilan bulan diperbatasan
RI-PNG untuk melakukan tugas pembinaan teritorial dan menjaga patok
batas negara. (Antara/R Rekotomo)
|
Tak ada perlakuan khusus terkait pengamanan di Paniai, Papua pasca penembakan yang menewaskan empat orang warga. Munir mengatakan, pengamanan hanya akan dilakukan sesuai dengan sistem yang diterapkan selama ini.
Terkait penambahan alat, setiap tahun TNI AD melakukan penambahan alat sesuai dengan anggaran. "Sesuai track MEF (Minimum Essential Force). Sesuai anggaran dengan besar luas wilayah," ucap Munir. Menurutnya, anggaran tersebut direvisi setiap tahun sesuai dengan dinamika perkembangan alutsista.
Hari ini, Jumat (12/12), TNI AD menggelar pameran alutsista di Monas, Jakarta dalam rangka menyambut Hari Juang Kartika yang jatuh pada tanggal 15 Desember 2014. Sekitar 200 unit peralatan tempur berbagai jenis dipamerkan. Mulai dari alutsista buatan negara sahabat maupun buatan dalam negeri.
Pameran yang diadakan mulai 12 Desember sampai 15 Desember ini bertujuan untuk mengenalkan alutsista yang dimiliki TNI AD ke masyarakat. Pameran juga sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada masyarakat atas anggaran yang dialokasikan untuk TNI AD.
Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk menunjukkan kesiapan TNI AD dalam mengemban tugas operasi militer untuk Perang maupun tugas operasi militer selain perang (OMSP).
Credit CNN Indonesia