Jumat, 12 Desember 2014
Mengapa Ahok Diberi Brevet Ketahanan Daerah oleh TNI?
Gubenur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama saat menempati ruang gubenur di Balai Kota, Jakarta, Rabu 19 November 2014. TEMPO/Dasril Roszandi
CB, Jakarta - Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menerima tanda kehormatan dari Tentara Nasional Indonesia berupa topi baret dan brevet ketahanan daerah. Pemasangan baret dan brevet itu dilakukan langsung oleh Panglima TNI Jenderal Moeldoko dalam upacara yang digelar di Markas Besar TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat 12 Desember 2014.
Apa yang membuat Ahok mendapat brevet itu? Menurut Panglima TNI Jenderal Moeldoko, baret dan brevet dengan label ketahanan daerah adalah simbol bahwa TNI dan para Gubernur, seperti Gubernur DKI Jakarta Ahok Basuki Tjahaja Purnama, memiliki pemahaman yang sama untuk bekerja sama membangun sistem pertahanan negara sejak dini. “ Sebagai Gubernur, Pak Ahok memiliki inisiatif tinggi soal ini” kata Moeldoko.
Menurut Moeldoko, pemahaman yang sama soal ketahanan daerah ini penting karena saat terjadi perang, akan berlaku 'Sistem Pertahanan Rakyat Semesta' di seluruh Indonesia. Pada saat sistem itu berlaku, TNI memiliki hak untuk mengambil alih penggunaan aset dan sumber-sumber daya milik daerah untuk kepentingan pertahanan nasional.
"Untuk itulah perlu sinergitas serta kolaborasi aktif dan pro aktif di dalam mengusung sistem itu. Kami memposisikan dan menempatkan para Gubernur di seluruh Indonesia sebagai mitra strategis dalam membangun sistem pertahanan negara. Dan posisi Pak Ahok ada di situ," ujar Moeldoko.
Ia menambahkan, gubernur juga bisa menggunakan kekuatan TNI jika memerlukan. Misalnya, jika terjadi bencana alam di wilayahnya. "Enggak usah ragu. Semua TNI akan membantu." Namun semua kekuatan itu tidak diberikan untuk kepentingan pribadi melainkan untuk kesejahteraan rakyat.
Credit TEMPO.CO