Selasa, 16 Desember 2014

Lupakan Mars, Manusia Dipercaya Bisa Hidup di Asteroid


 Lupakan Mars, Manusia Dipercaya Bisa Hidup di Asteroid  
Asteroid bernama Ceres, yang dijuluki ‘planet kerdil’, diduga bisa mengungkapkan asal-usul kehidupan Bumi.(GettyImages/Orlando florin Rosu)


  Jakarta, CB -- Mars bukan satu-satunya planet yang diklaim bisa menopang kehidupan manusia. Baru-baru ini NASA memprediksi bahwa asteroid juga bisa dijadikan tempat tinggal.

Asteroid yang dimaksud badan antariksa Amerika itu memang bukan astroid biasa, melainkan punya ukuran besar sampai-sampai layak disebut planet kecil. Asteroid itu dinamai Ceres.

NASA sudah menyiapkan beberapa misi untuk mendatangi asteroid tersebut, dimulai dengan mengirim sebuah pesawat nirawak bernama Dawn yang dijadwalkan tiba pada Maret 2015 mendatang.

Baru-baru ini Dawn berhasil menangkap gambar Ceres dari jarak 1,2 juta kilometer. Ceres yang dijuluki ‘planet kerdil’ yang diduga bisa mengungkapkan asal-usul kehidupan Bumi. Inilah yang membuat asteroid itu dipercaya bisa menopang kehidupan.

Ceres memiliki diameter 950 kilometer, atau jika digambarkan asteroid ini punya ukuran seluas negara bagian Texas, Amerika Serikat. Ditemukan pada 1 Januari 1801 oleh ahli matematika dan astronomi asal Italia, Giuseppe Piazzi. Asteroid raksasa ini mengorbit matahari di dalam sabuk asteroid antara planet Mars dan Jupiter.


Seperti Bumi, pada bagian interiornya, poros Ceres memiliki material lebih padat dan kandungan mineral yang lebih ringan pada bagian permukaan. Karena kerak Ceres lebih tipis ketimbang Bumi, para ahli astronomi meyakini kemungkinan ada air es yang terkubur di bawah keraknya. Mereka juga memperkirakan Ceres mengandung 25 persen air yang kemungkinan lebih banyak daripada air tawar yang ada di Bumi, sekitar 40 kali lipatnya.

Peneliti dari University of Giessen, Joop Houtkooper menjadi salah satu yang percaya asal-usul kehidupan berasal dari Ceres.

Sejarah awal tata surya terbentuk dikenal sebagai periode Late Heavy Bombardment, masa gemuruh nan kacau di mana dampak dahsyat dari asteroid adalah hal biasa. Apabila kehidupan di Bumi sudah ada sebelum era berbahaya ini, tandanya peradaban tersebut sudah musnah dan harus dimulai lagi dari awal setelah banyaknya puing kosmik yang pada saat itu harusnya sudah dibersihkan.

Menariknya, Ceres dikabarkan terhindar dari serangan dahsyat kala itu. Jika Ceres terkena hantaman, berarti asteroid raksasa ini kehilangan seluruh mantel air karena daya gravitasi terlalu lemah untuk 'menangkapnya' kembali.

Hootkooper mengatakan Ceres masih bisa memberikan data awal sejarah tentang pembentukan lautan di Bumi. Jika Bumi disterilkan oleh dampak kolosal namun Ceres 'menerima' peradaban yang berhasil selamat, lantas apakah planet kerdil ini kembali menyemai kehidupan makhluk hidup dengan pecahan bebatuan yang terkelupas dann menabrak Bumi?

Jika hipotesis Houtkooper benar, maka sangat besar kemungkinan semua organisme di muka Bumi ini, termasuk peradaban manusia, adalah turunan Ceres.

Kita tunggu saja bagaimana hasil penelitian NASA ketika berhasil menyambangi Ceres yang dijadwalkan akan tiba sekitar bulan Maret atau April mendatang.

Misi Dawn telah diluncurkan sejak 27 September 2004 lalu. Tujuan misi ini adalah untuk mempelajari dua objek asteroid, yakni Vesta dan Ceres. Vesta sendiri adalah asteroid yang komposisinya penuh batu, berbeda dengan Ceres yang diyakini mengandung banyak materi es.


Credit CNN Indonesia