Dalam uji coba yang dilakukan pada Agustus lalu di pusat uji coba militer kota Nizhniy Tagil, prototipe kendaraan-kendaraan tersebut menunjukkan hasil yang positif. Foto: PhotoXPress
CB - Para perancang senjata lokal Rusia berinisiatif menciptakan dua prototipe kendaraan lapis baja, yakni mobil jelajah (SUV) lapis baja Toros dan truk lapis baja Kolun. Proyek yang dicanangkan oleh Konsorsium Industri Internasional Truk Alliance Rus (Intrall) ini terwujud dalam jangka waktu yang sangat singkat. Dalam waktu tiga bulan, produsen telah mengubah gambar desain kendaraan tersebut menjadi konstruksi mobil dari besi.
Kedua gambar desain proyek mobil lapis baja itu merupakan
pemenang kompetisi “Kendaraan Angkut Militer Abad XXI”. Pada Maret lalu,
perusahaan Intrall menetapkan Oleg Shapkin, perancang kedua jenis mobil
tersebut, sebagai pemenang kompetisi dan mengumumkan hal itu melalui
situs cardesign.ru.
Demonstrasi pertama mobil lapis baja baru tersebut
berlangsung dalam lingkup pameran hasil kerja para peserta kompetisi,
yang merupakan para desainer masa kini. Tak heran, mobil lapis baja ini
memiliki bentuk luar bergaya “retro”, dengan badan mobil bersudut yang
berdiri di atas sasis truk ZIL-131. Setelah beberapa kali disempurnakan,
sasis kendaraan sipil tersebut dapat digunakan untuk pembuatan mobil
lapis baja ini. Penggunaan komponen dan rakitan mobil sipil pada
kendaraan lapis baja dapat menurunkan biaya produksi dan mempermudah
peralihan “mobil lapis baja santun” ke tahap produksi massal—seandainya
muncul permintaan terhadap kendaraan tersebut.
Dalam beberapa tahun terakhir, Rusia telah membuat
sejumlah mobil lapis baja yang dirancang untuk pemenuhan misi khusus di
divisi-divisi Kementerian Situasi Darurat, kepolisian, serta angkatan
bersenjata Rusia. Prototipe yang diciptakan antara lain berbentuk truk
kelas ringan, menengah dan berat, serta kendaraan jelajah (SUV).
Perbedaan mereka terletak berdasarkan misi khusus yang akan mereka
jalani.
Dalam beberapa tahun terakhir, Rusia memiliki tendensi
untuk melibatkan tidak hanya para produsen senjata ternama (seperti
perusahaan KAMAZ) saja
ke dalam pengembangan kendaraan perang, tetapi juga institusi-institusi
independen yang memang bergerak di bidang tersebut. Prototipe Kolun dan
Toros merupakan contoh yang paling berhasil dari hasil kerja perusahaan
swasta di bidang pengembangan teknologi dwifungsi.
Pembuatan prototipe kendaraan jelajah (SUV) lapis
baja Toros dilakukan oleh Pabrik Mobil Ural. Ciri khas pengembangan
mobil ini adalah penggunaan komponen dan rakitan dari mobil lapis baja
dan mobil sipil buatan dalam negeri lain. Seperti yang diceritakan oleh
salah satu pengembang Toros Andrey Kuzmin kepada kantor berita
ITAR-TASS, “Untuk menjamin keandalan dari komponen gerak mobil ini,
maka digunakan beberapa komponen yang dipinjam dari kendaraan-kendaraan
angkut lapis baja buatan dalam negeri,” terang Kuzmin.
Toros dirancang untuk mengangkut personil dengan
kapasitas sepuluh orang serta barang. Kendaraan ini dilengkapi dengan
pelindung antipeluru tingkat tiga dan pelindung antiranjau tingkat dua
berdasarkan standar STANAG 4569. Toros dipamerkan dalam tiga versi:
mobil dengan atap terbuka untuk komandan, mobil amfibi, dan mobil
pertolongan pertama.
Truk lapis baja Kolun dibuat oleh pabrik yang sama
dengan pembuat Toros. Kolun dikembangkan menggunakan sasis mobil truk
sipil. Kendaraan ini dibuat dalam dua versi, yakni 6x6 dan 4x4. Truk ini
memiliki dimensi yang lebih besar dibanding Toros. Kendaraan ini juga
dilengkapi pelindung yang sama dengan Toros dan memiliki bobot seberat
sembilan ton. Truk lapis baja tersebut berkapasitas 16 personil atau
empat ton barang.
Dalam uji coba yang dilakukan pada Agustus lalu di pusat uji coba militer
kota Nizhniy Tagil, prototipe kendaraan-kendaraan tersebut menunjukkan
hasil yang positif. Perwakilan perusahaan Intrall mengumumkan bahwa
proyek kendaraan ini menarik perhatian para klien asing. Namun, angkatan
bersenjata Rusia yang dinilai sebagai klien utama itu, sampai saat ini
belum menyatakan ketertarikan yang cukup besar terhadap kendaraan lapis
baja tersebut.
“Mobil lapis baja santun” ini justru menarik perhatian Presiden Rusia Vladimir Putin. Arti kata “santun” dalam julukan tersebut dianalogikan dengan sebutan “orang santun” (penamaan untuk orang-orang berseragam militer yang berada di Krimea saat pelaksanaan referendum pada Maret lalu).
Pameran yang diselenggarakan pada akhir November oleh Front Rakyat
Seluruh Rusia dan Koalisi Organisasi Politik dan Masyarakat Rusia
tersebut dikunjungi oleh Putin. Di atas mobil-mobil lapis baja yang
memiliki warna kamuflase tersebut tergantung tulisan “mobil lapis baja
santun”.
“Dengan bantuan sikap santun dan persenjataan, maka kita akan
lebih mampu mencapai hal yang lebih besar, daripada hanya mengandalkan
sikap santun,” kata Putin setelah mengamati mobil-mobil tersebut.Credit RBTH Indonesia