Ilmuwan menemukan teknologi ‘Bionic Eye’
atau Mata Bionik, sebuah perangkat yang menggabungkan sebuah kacamata
dengan kamera, serta ditanamkan sebuah retina buatan yang canggih.(Olga
Altunina/Thinkstockphotos.com)
Para ilmuwan telah menemukan sebuah sistem yang dapat memperbaiki bahkan mengganti retina pada mata manusia. Bukan hanya digunakan untuk melihat, alat ini ternyata lebih canggih daripada yang dibayangkan.
Sistem ini disebut dengan ‘Bionic Eye’ (Mata Bionik). Perangkat ini menggabungkan sebuah kacamata yang dilengkapi dengan kamera, serta ditanamkan sebuah retina buatan yang canggih.
Pada alat ini, kamera yang disematkan menggunakan sebuah microchip untuk memproses apa yang ditangkap. Kemudian secara nirkabel microchip ini mengirimkan data pada retina buatan yang memiliki 60 elektroda di dalamnya. Elektroda ini yang memberi informasi ke dalam saraf manusia dengan memvisualisasikan cahaya, gerakan dan bentuk.
“Memungkinkan pasien untuk melihat spektrum visual dengan menggunakan perangkat yang berbeda. Kami juga dapat memberikan pengelihatan secara teleskopik (jarak jauh)," kata Brian Mech, Vice President Bussiness Development Second Sight, perusahaan yang bergerak dalam pengembangan Bionic Eye.
Menurutnya, mata bionik dapat melihat seluruh spektrum elektromagnetik yang mencakup penglihatan inframerah, sensor panas bahkan dapat mendeteksi kandungan gas-gas tertentu.
Bahkan bukan tidak mungkin dalam beberapa tahun ke depan mata bionik ini dapat memiliki penglihatan X-Ray yang dapat digunakan dalam dunia militer atau penglihatan microscopic untuk melihat jutaan mikroba dalam penelitian ilmiah.
Saat ini mata manusia hanya dapat melihat sekitar 1 persen dari spektrum cahaya yang ada di dunia. Dalam beberapa dekade ke depan, besar kemungkinan pengembangan mata bionik ini akan dapat menggantikan mata biologis manusia.
Credit CNN Indonesia