Senin, 14 Januari 2019

Mahathir Tolak Terbitkan Visa Bagi 2 Atlet Renang Israel


Mahathir Mohamad. TOSHIFUMI KITAMURA/AFP/Getty Images
Mahathir Mohamad. TOSHIFUMI KITAMURA/AFP/Getty Images

CB, Jakarta - Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad menolak menerbitkan visa masuk bagi tim atlet renang warga Israel yang akan mengikuti World Paralympic Swimming Championship 2019 pada musim panas mendatang.
"Tidak ada tempat bagi atlet Israel di Malaysia," kata Mahathir pada hari Kamis, 10 Januari 2019, seperti dikutip dari Middle East Monitor, 12 Januari 2019.

Mahathir mempersilakan penyelenggara membatalkan pertandingan sebagai respons atas sikap tegas Malaysia. "Mereka dapat melakukannya," ujarnya.
Deputi Menteri Olah Raga Malaysia, Sim Hee Kyung sehari sebelum Mahathir mengeluarkan pernyataan itu, menjelaskan, Malaysia tidak akan mengizinkan atlet Israel masuk negaranya. Ini sebagai kebijakan Malaysia terhadap Israel.
"Pemerintah akan menjaga sikap tegasnya terkait dengan isu sebagai cara untuk memprotes penindasan Israel terhadap rakyat Palestina," ujar Sim Hee Kyung.
Middle East Eye melaporkan, Malaysia menolak menerbitkan visa masuk bagi dua atlet renang Israel yang akan mengikuti World Paralympic Swimming Championship 2019 di Kuching dari 29 Juli sampai dengan 4 Agustus 2019.

"Kami tidak akan mengizinkan mereka masuk. Jika mereka masuk, itu artinya pelanggaran," tegas Mahathir.
Menurut Mahathir, penerbitan visa bagi tim atlet Israel berarti bertentangan dengan hukum nasional karena Malaysia tidak mengakui Israel sebagai negara.
Malaysia juga tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel. Begitu juga paspor Malaysia valid untuk semua negara kecuali Israel.
Ini bukan yang pertama kali bagi Malaysia menolak masuknya warga Israel. Pada tahun lalu, Malaysia menolak masuk tim Israel yang mengikuti turnamen tenis dan kompetisi berlayar internasional.
Malaysia pada Agustus 2016 membatalkan haknya sebagai tuan rumah penyelenggaraan Kongres FIFA 2017 setelah menolak menerbitkan visa untuk delegasi Israel. Sikap Malaysia kemudian dikeluhkan Israel ke FIFA.
Lebih dari 50 tahun lamanya Malaysia telah menolak melakukan normalisasi hubungan dengan Israel sebagai dukungan terhadap Palestina.




Credit  tempo.co