CB, Jakarta - Pilot pesawat tempur F-15 milik Israel dilanda suhu -45 derajat celcius dan angin kencang setelah pintu kanopi kokpit terlepas saat mengudara.
Pilot terpaksa mendaratkan pesawat setelah kanopi kokpitnya terbang pada ketinggian 9.144 meter, menurut laporan Daily Mail, yang dikutip pada 8 Januari 2019.
Rekaman kokpit merekam percakapan dramatis dua pilot F-15 yang berteriak satu sama lain karena suara deru angin dan mesin pesawat.
"Apakah Anda baik-baik saja," kata navigator dengan inisial "letnan R" bertanya kepada pilot, yang diidentifikasi dengan "kapten Y".
"Ya, Saya baik-baik saja," jawabnya.
"Kami tidak memiliki kanopi, dan akan melakukan pendaratan di pangkalan terdekat," kata pilot melalui radionya namun tetap tenang.
Pesawat tempur F-15 Israel.[Ofer Zidon/Times of Israel]
Setelah itu pilot memberitahu pusat komando bahwa dia menuju pangkalan udara Nevatim di Israel selatan.
Pendaratan lancar dan tanpa insiden buruk, menurut pernyataan dari militer Israel, Israel Defense Force (IDF).
Menurut juru bicara IDF yang dikutip dari Haaretz, pilot terpapar suhu 45 derajat selsius ketika mengudara di ketinggan 9.144 meter, dengan kecepatan angin yang kuat, menyebabkan kru dalam situasi mematikan. KSAU Israel, Amikam Norkin, menghentikan seluruh latihan terbang dan memerintahkan penyelidikan.Surat kabar Haaretz mengatakan angkatan udara telah memiliki armada F-15 buatan AS sejak 1970-an dan telah dianggap sebagai pesawat perang utama Israel sampai pengiriman pesawat tempur siluman F-35 AS, yang diterima Israel pada Desember 2016.
Pilot terpaksa mendaratkan pesawat setelah kanopi kokpitnya terbang pada ketinggian 9.144 meter, menurut laporan Daily Mail, yang dikutip pada 8 Januari 2019.
Rekaman kokpit merekam percakapan dramatis dua pilot F-15 yang berteriak satu sama lain karena suara deru angin dan mesin pesawat.
"Apakah Anda baik-baik saja," kata navigator dengan inisial "letnan R" bertanya kepada pilot, yang diidentifikasi dengan "kapten Y".
"Ya, Saya baik-baik saja," jawabnya.
"Kami tidak memiliki kanopi, dan akan melakukan pendaratan di pangkalan terdekat," kata pilot melalui radionya namun tetap tenang.
Pesawat tempur F-15 Israel.[Ofer Zidon/Times of Israel]
Setelah itu pilot memberitahu pusat komando bahwa dia menuju pangkalan udara Nevatim di Israel selatan.
Pendaratan lancar dan tanpa insiden buruk, menurut pernyataan dari militer Israel, Israel Defense Force (IDF).
Menurut juru bicara IDF yang dikutip dari Haaretz, pilot terpapar suhu 45 derajat selsius ketika mengudara di ketinggan 9.144 meter, dengan kecepatan angin yang kuat, menyebabkan kru dalam situasi mematikan. KSAU Israel, Amikam Norkin, menghentikan seluruh latihan terbang dan memerintahkan penyelidikan.Surat kabar Haaretz mengatakan angkatan udara telah memiliki armada F-15 buatan AS sejak 1970-an dan telah dianggap sebagai pesawat perang utama Israel sampai pengiriman pesawat tempur siluman F-35 AS, yang diterima Israel pada Desember 2016.
Credit tempo.co