Sabtu, 05 Januari 2019

Eks Marinir AS Disangka Mata-mata di Rusia Ajukan Banding

Ilustrasi tahanan. (Istockphoto/BrianAJackson)



Jakarta, CB -- Kuasa hukum yang mewakili warga Amerika Serikat, Paul Whelan (48) yang ditangkap oleh pemerintah Rusia karena dituduh sebagai mata-mata mengajukan banding di pengadilan setempat. Salah satu argumen yang digunakan adalah penahanan mantan Marinir AS itu tidak beralasan, berlebihan dan tanpa jaminan.

Menurut kuasa hukum Whelan, Vladimir Zherebenkov, kliennya saat ini ditahan di penjara Lefortovo, yang terletak di Ibu Kota Moskow. Dia ditempatkan di sana sejak ditangkap pada 28 Desember 2018.

"Saya sudah mendaftarkan gugatan di Pengadilan Lefortovo, karena saya yakin penangkapan ini berlebihan dan tidak beralasan. Kami meminta supaya ditetapkan jaminan," kata Zherebenkov seperti dilansir CNN, Jumat (4/1).


Zherebenkov menyatakan Whelan dalam kondisi sehat. Menurut dia pihak penjara juga memperlakukannya dengan baik.

Menurut laporan situs berita Rusia, Rosbalt, Whelan ditangkap di tempat menginapnya di Hotel Metropol. Menurut sumber mereka, aparat menyita keping penyimpan data berisi informasi penting.

Dalam laporan Rosbalt disebutkan sehari sebelum penangkapan, Whelan dikabarkan bertemu dengan seorang warga Rusia. Menurut mereka, Whelan sudah berkali-kali mencoba merekrut orang itu menjadi informan untuk mengorek informasi soal badan intelijen Rusia.

Kabarnya sang informasi memberikan perangkat elektronik berisi daftar karyawan badan rahasia kepada Whelan. Whelan lalu kembali ke hotel. Setelah itu agen dari Badan Keamanan Federal Rusia menggerebek kamarnya, lalu menangkap lelaki itu. Hanya saja kebenaran laporan itu belum bisa benar-benar dikonfirmasi.

Menurut catatan Kementerian Pertahanan AS, Whelan mengabdi sebagai pasukan cadangan marinir sejak 10 Mei 1994 sampai 2 Desember 2008.


Whelan pernah dua kali bertugas sebagai Marinir di Irak. Yakni pada 2004 dan kemudian bersama Divisi Pesawat Marinir ke-3 dua tahun kemudian.

Dia disebut dipecat karena terbukti terlibat kasus pencurian, dengan pangkat terakhir sersan satu. Pekerjaannya saat ini adalah bekerja sebagai direktur keamanan global salah satu perusahaan pemasok suku cadang otomotif AS, BorgWarner, sejak 2017.

Menurut Kitab Undang-Undang Hukum Rusia, pelaku spionase jika terbukti bisa dibui maksimal 20 tahun.


Credit CNN Indonesia



https://m.cnnindonesia.com/internasional/20190104135608-134-358486/eks-marinir-as-disangka-mata-mata-di-rusia-ajukan-banding