Amerika Serikat Gelar Latihan Rudal Pertama di Okinawa.
TOKYO - Amerika Serikat (AS) akan menggelar latihan rudal pertama di sekitar Pulau Okinawa, Jepang, tahun ini. Langkah tersebut untuk melawan peningkatan agresivitas China.
Militer AS mengungkapkan kepada Jepang bahwa Washington berencana mengerahkan rudal darat ke kapal di Okinawa tahun ini. Latihan rudal ini merupakan yang pertama digelar oleh AS.
“Latihan itu juga melibatkan peluncur roket mobile sebagai langkah antisipasi untuk potensi serangan dari rudal balistik darat ke laut milik China,” papar laporan Sankei Shimbun.
Dalam beberapa tahun terakhir, sejumlah kapal perang China sering berlayar melintasi perairan dekat Okinawa, tempat pangkalan mayoritas tentara AS di Jepang. Para pakar menyatakan, aktivitas maritim China yang semakin aktif itu bagian dari rencana membangun kontrol perairan dalam “rantai pulau pertama” yang menghubungkan Okinawa, Taiwan, dan Filipina.
Beberapa pengamat yakin Beijing berupaya mengakhiri dominasi militer AS di Pasifik barat dengan memperkuat kontrol di rantai pulau kedua yang menghubungkan rantai pulau Ogasawara di selatan Jepang, wilayah AS di Guam dan Indonesia.
Cepatnya perkembangan militer China membuat khawatir negara-negara tetangga Asia. Menteri Pertahanan Jepang tahun lalu menyatakan, China secara sepihak meningkatkan aktivitas militernya. Beijing menegaskan aktivitas itu untuk pertahanan diri.
Meski mengalami persaingan militer yang terus meningkat, AS dan China merupakan mitra dagang dan China menjadi salah satu pemegang terbesar obligasi nasional AS. Ketidakseimbangan perdagangan bilateral mengakibatkan konflik antara dua kekuatan ekonomi terbesar di dunia itu.
Washington dan Beijing saling memberlakukan tarif senilai lebih dari USD300 miliar untuk barang dalam perang dagang dua pihak pada tahun lalu.
Okinawa merupakan pulau paling selatan Jepang yang 70% militer AS di Jepang berada di sana. Keberadaan pangkalan AS di Okinawa juga menjadi polemik berkepanjangan antara warga setempat dan pemerintah pusat Jepang.
“Saya yakin situasi itu tidak adil dan tidak normal. Saya pikir Jepang tidak menghormati keinginan warga Okinawa. Itu karena demokrasi tidak ada di Okinawa,” tutur Denny Tamaki, gubernur baru Okinawa yang menentang keberadaan pangkalan militer AS tersebut, dilansir The Nation.
Tamaki sempat menghentikan kontraktor swasta yang disewa pemerintahan Perdana Menteri (PM) Jepang Shinzo Abe yang hendak memulai fase akhir pembangunan bandara lepas pantai baru untuk Marinir AS di Henoko, utara Okinawa, dengan mereklamasi Teluk Oura dengan tanah, pasir, semen, batu kerikil, dan batu besar.
Fase reklamasi proyek itu diawasi oleh Biro Pertahanan Okinawa, Kementerian Pertahanan Jepang, yang akan membutuhkan waktu lima tahun. Saat proyek itu selesai dan sejumlah landasan dibangun di lahan reklamasi itu, pangkalan baru akan menggantikan Stasiun Udara Futenma Korp Marinir AS, fasilitas besar di tengah kota Ginowan.
Futenma telah menjadi pusat kemarahan warga lokal selama puluhan tahun karena sering terjadi pemerkosaan dan tindakan lain yang tak dapat ditoleransi oleh para tentara AS. Keberadaan pangkalan udara Futenma itu juga mengakibatkan masalah lingkungan, sebisingan, dan sejumlah kecelakaan serius sering terjadi yang melibatkan pesawat militer AS.
Namun rencana AS memindahkan Futenma ke Henoko tanpa menutup pangkalan Futenma itu mendapat penolakan dari mayoritas warga Okinawa yang berpenduduk 1,4 juta jiwa. Dalam beberapa tahun terakhir, para gubernur yang terpilih di Okinawa ingin pangkalan Marinir itu seluruhnya dipindahkan dari wilayah itu.
“Sejak 2014, jika Anda melihat hasil pemilu Okinawa, kita telah katakan ‘tidak’ untuk rencana relokasi,” kata Tamaki. Dia menegaskan, parlemen lokal Okinawa tahun lalu telah menggelar voting untuk resolusi mendesak pemindahan seluruh Marinir AS dari pulau tersebut.
Dalam unjuk rasa perlawanan dramatis pada Agustus lalu, sebanyak 70.000 warga Okinawa berpawai menentang pangkalan Henoko di Kota Naha, Okinawa. Lokasi konstruksi di Henoko juga menjadi tempat unjuk rasa dan blokade yang kemudian dibubarkan secara paksa oleh kepolisian Jepang.
Credit Sindonews.com
https://international.sindonews.com/read/1367776/40/amerika-serikat-gelar-latihan-rudal-pertama-di-okinawa-1546560320