WASHINGTON
- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald John Trump untuk pertama kalinya
mengakui bahwa wartawan pengkritik rezim Arab Saudi, Jamal Khashoggi,
sudah tewas. Menurutnya, itu fakta yang sangat menyedihkan.
"Ini jelas terlihat seperti itu bagi saya," kata Trump kepada wartawan pada hari Kamis di Pangkalan Angkatan Udara Andrews ketika ditanya apakah Khashoggi sudah tewas. "Sangat menyedihkan," katanya lagi, yang dilansir Reuters, Jumat (19/10/2018).
Keyakinan Presiden Trump ini berdasarkan laporan intelijen yang menunjukkan peran pejabat tinggi Riyadh dalam dugaan pembunuhan jurnalis kritis asal Arab Saudi itu.
"Ini jelas terlihat seperti itu bagi saya," kata Trump kepada wartawan pada hari Kamis di Pangkalan Angkatan Udara Andrews ketika ditanya apakah Khashoggi sudah tewas. "Sangat menyedihkan," katanya lagi, yang dilansir Reuters, Jumat (19/10/2018).
Keyakinan Presiden Trump ini berdasarkan laporan intelijen yang menunjukkan peran pejabat tinggi Riyadh dalam dugaan pembunuhan jurnalis kritis asal Arab Saudi itu.
Dalam sebuah wawancara dengan New York Times, Trump mengatakan, bagaimanapun laporan intelijen itu masih agak dini untuk ditarik kesimpulan yang pasti tentang siapa dalang di balik dugaan pembunuhan wartawan tersebut.
Jamal Khashoggi hilang sejak 2 Otkober lalu setelah memasuki Konsulat Saudi di Istanbul, Turki. Sumber pemerintah Turki yang mendengar rekaman audio mengklaim bahwa wartawan itu dibunuh dan dimutilasi tim algojo Riyadh yang berjumlah sekitar 15 orang di dalam kantor konsulat.
Menteri Luar Negeri AS Michael Pompeo yang telah menemui Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman menolak berbagi fakta dari hasil pertemuan tersebut.
"Saya
tidak ingin membicarakan tentang fakta apa pun," kata Pompeo ketika
ditanya apakah orang-orang Saudi memberi tahu dia jika Khashoggi sudah
meninggal atau masih hidup.
“Mereka (Saudi) juga tidak mau, karena mereka ingin memiliki kesempatan untuk menyelesaikan penyelidikan ini secara menyeluruh. Dan saya pikir itu hal yang wajar dilakukan agar memberi mereka kesempatan itu. Lalu kita semua akan dapat menilai. Kita semua akan mengevaluasi pekerjaan yang mereka lakukan," ujar Pompeo.
“Mereka (Saudi) juga tidak mau, karena mereka ingin memiliki kesempatan untuk menyelesaikan penyelidikan ini secara menyeluruh. Dan saya pikir itu hal yang wajar dilakukan agar memberi mereka kesempatan itu. Lalu kita semua akan dapat menilai. Kita semua akan mengevaluasi pekerjaan yang mereka lakukan," ujar Pompeo.
Credit sindonews.com