OSLO
- Melibatkan sekitar 50.000 peserta dari 31 negara, NATO meluncurkan
latihan militer terbesarnya sejak akhir Perang Dingin di Norwegia. Rusia
pun mengeluh karena tingkat kegiatan militer di dekat perbatasannya.
Semua 29 negara anggota NATO dan mitranya Swedia serta Finlandia, dengan sekitar 250 pesawat, 65 kapal dan hingga 10.000 kendaraan, akan mengambil bagian dalam latihan yang diberi nama Trident Juncture 2018, dari 25 Oktober hingga 7 November.
NATO mengatakan, latihan perang ini akan menguji kemampuan aliansi itu untuk mengembalikan kedaulatan sekutu setelah tindakan agresi bersenjata. Latihan juga akan menguji dan mengesahkan Pasukan Respons NATO untuk 2019.
"Para peserta akan dibagi menjadi 'pasukan Selatan' dan 'pasukan Utara'. Mereka akan bergantian memainkan peran sebagai agresor fiktif dan pasukan pertahanan NATO," jelas Sekjen NATO Jens Stoltenberg pada konferensi pers di Brussels seperti dikutip dari Xinhua, Jumat (26/10/2018).
Sementara itu, Rusia merasa keberatan dengan latihan tersebut. Menurut kantor berita Sputnik, Moskow menyatakan tingkat kegiatan militer yang dilakukan oleh NATO dekat perbatasan Rusia telah lebih tinggi dari sebelumnya sejak Perang Dingin.
"Aktivitas militer NATO di dekat perbatasan kami telah mencapai tingkat belum pernah terjadi sebelumnya sejak Perang Dingin. Kebijakan aliansi ini bertujuan untuk memperkuat kehadiran militernya yang maju di sisi timur," kata Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu di sebuah panel militer bersama Rusia-Belarusi di Minsk.
Semua 29 negara anggota NATO dan mitranya Swedia serta Finlandia, dengan sekitar 250 pesawat, 65 kapal dan hingga 10.000 kendaraan, akan mengambil bagian dalam latihan yang diberi nama Trident Juncture 2018, dari 25 Oktober hingga 7 November.
NATO mengatakan, latihan perang ini akan menguji kemampuan aliansi itu untuk mengembalikan kedaulatan sekutu setelah tindakan agresi bersenjata. Latihan juga akan menguji dan mengesahkan Pasukan Respons NATO untuk 2019.
"Para peserta akan dibagi menjadi 'pasukan Selatan' dan 'pasukan Utara'. Mereka akan bergantian memainkan peran sebagai agresor fiktif dan pasukan pertahanan NATO," jelas Sekjen NATO Jens Stoltenberg pada konferensi pers di Brussels seperti dikutip dari Xinhua, Jumat (26/10/2018).
Sementara itu, Rusia merasa keberatan dengan latihan tersebut. Menurut kantor berita Sputnik, Moskow menyatakan tingkat kegiatan militer yang dilakukan oleh NATO dekat perbatasan Rusia telah lebih tinggi dari sebelumnya sejak Perang Dingin.
"Aktivitas militer NATO di dekat perbatasan kami telah mencapai tingkat belum pernah terjadi sebelumnya sejak Perang Dingin. Kebijakan aliansi ini bertujuan untuk memperkuat kehadiran militernya yang maju di sisi timur," kata Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu di sebuah panel militer bersama Rusia-Belarusi di Minsk.
"Skala
operasi dan pelatihan tempur di sebelah perbatasan kami meluas, dan
intensitas mereka meningkat. Negara-negara blok itu berlatih untuk
melakukan tugas-tugas tempur yang bersifat ofensif," tukasnya.
Latihan Trident Juncture 2018 berlangsung di Norwegia tengah dan timur dan daerah sekitarnya di Atlantik Utara dan Laut Baltik, termasuk Islandia dan wilayah udara Finlandia dan Swedia.
Latihan Trident Juncture 2018 berlangsung di Norwegia tengah dan timur dan daerah sekitarnya di Atlantik Utara dan Laut Baltik, termasuk Islandia dan wilayah udara Finlandia dan Swedia.
Credit sindonews.com