Aden, Yaman, (CB) - Kelompok gerilyawan Syiah Yaman,
Al-Houthi, pada Kamis (25/10) menculik 20 wartawan dan personel media,
kata satu komisi hak asasi manusia (HAMA) yang dikelola pemerintah.
Semua wartawan tersebut diculik setelah mereka menggelar forum yang dipusatkan pada cara memerangi "ucapan kebencian", kata Eshraq Al-Maqtari, Wanita Juru Bicara Komisi Nasional untuk Menyelidiki Dugaan Pelanggaran HAM --yang dikelola Pemerintah Yaman-- di akun Twitter.
Pada Kamis malam, Nabeel Al-Osaidy, Ketua Komisi Pendidikan Jaringan Wartawan di Yaman, mengumumkan di akun Facebooknya bahwa 18 dari 20 wartawan yang diculik dibebaskan.
Al-Osaidy mengatakan gerilyawan Al-Houthi masih menahan dua wartawan --yang bernama Ashraf Er-Refi dan Adel Abdel-Moughni, demikian laporan kantor berita Anadolu --yang dipantau Antara di Jakarta, Jumat pagi.
Belum ada keterangan mengenai alasan penculikan wartawan tersebut.
Sejak 2014, ketika gerilyawan Syiah Al-Houthi menguasai sebagian besar negeri itu, Yaman terus dirongrong kerusuhan dan kekacauan.
Semua wartawan tersebut diculik setelah mereka menggelar forum yang dipusatkan pada cara memerangi "ucapan kebencian", kata Eshraq Al-Maqtari, Wanita Juru Bicara Komisi Nasional untuk Menyelidiki Dugaan Pelanggaran HAM --yang dikelola Pemerintah Yaman-- di akun Twitter.
Pada Kamis malam, Nabeel Al-Osaidy, Ketua Komisi Pendidikan Jaringan Wartawan di Yaman, mengumumkan di akun Facebooknya bahwa 18 dari 20 wartawan yang diculik dibebaskan.
Al-Osaidy mengatakan gerilyawan Al-Houthi masih menahan dua wartawan --yang bernama Ashraf Er-Refi dan Adel Abdel-Moughni, demikian laporan kantor berita Anadolu --yang dipantau Antara di Jakarta, Jumat pagi.
Belum ada keterangan mengenai alasan penculikan wartawan tersebut.
Sejak 2014, ketika gerilyawan Syiah Al-Houthi menguasai sebagian besar negeri itu, Yaman terus dirongrong kerusuhan dan kekacauan.
Credit antaranews.com