Amman, Jordania, (CB) - Sedikitnya 18 orang tewas, puluhan
hilang dan 34 orang lagi diselamatkan sampai Kamis malam (25/10) akibat
banjir bandang di daerah mata air panas Jordania di dekat Laut Mati,
saat negeri tersebut diguyur hujan lebat.
Kebanyakan orang yang tewas, diselamatkan dan dilaporkan hilang adalah murid satu sekolah yang melakukan perjalanan ke daerah sumber mata air panas Zara Maeen, kata Departemen Pertahanan Sipil (CDD). Lembaga tersebut mengatakan mereka berasal dari satu sekolah swasta di Ibu Kota Jordania, Amman.
Satu pernyataan yang dikeluarkan oleh Kantor Perdana Menteri menyatakan sekolah tersebut menerima persetujuan untuk membawa muridnya melakukan perjalanan ke Azraq, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Jumat siang. Tapi sekolah itu tidak mematuhi persetujuan tersebut dan membawa muridnya ke daerah Laut Mati.
Personel dari beberapa lembaga, helikopter pertolongan dan perahu, penyelam Angkatan Laut serta perenang ikut dalam operasi pencarian.
CCD mengatakan dalam pernyataan yang dikirim melalui email kepada Xinhua bahwa operasi pertolongan masih berlangsung sementara puluhan orang belum ditemukan.
Perdana Menteri Jordania Omar Razzaz mengawasi operasi pertolongan dan menginstruksikan lembaga negara untuk menyediakan semua bantuan yang diperlukan guna memastikan keselamatan murid-murid tersebut.
Raja Jordania Abdullah II membatalkan perjalanannya ke Bahrain --yang dijadwalkan dilakukan pada Jumat-- setelah peristiwa itu untuk mengikuti perkembangan keadaan.
Kebanyakan orang yang tewas, diselamatkan dan dilaporkan hilang adalah murid satu sekolah yang melakukan perjalanan ke daerah sumber mata air panas Zara Maeen, kata Departemen Pertahanan Sipil (CDD). Lembaga tersebut mengatakan mereka berasal dari satu sekolah swasta di Ibu Kota Jordania, Amman.
Satu pernyataan yang dikeluarkan oleh Kantor Perdana Menteri menyatakan sekolah tersebut menerima persetujuan untuk membawa muridnya melakukan perjalanan ke Azraq, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Jumat siang. Tapi sekolah itu tidak mematuhi persetujuan tersebut dan membawa muridnya ke daerah Laut Mati.
Personel dari beberapa lembaga, helikopter pertolongan dan perahu, penyelam Angkatan Laut serta perenang ikut dalam operasi pencarian.
CCD mengatakan dalam pernyataan yang dikirim melalui email kepada Xinhua bahwa operasi pertolongan masih berlangsung sementara puluhan orang belum ditemukan.
Perdana Menteri Jordania Omar Razzaz mengawasi operasi pertolongan dan menginstruksikan lembaga negara untuk menyediakan semua bantuan yang diperlukan guna memastikan keselamatan murid-murid tersebut.
Raja Jordania Abdullah II membatalkan perjalanannya ke Bahrain --yang dijadwalkan dilakukan pada Jumat-- setelah peristiwa itu untuk mengikuti perkembangan keadaan.
Credit antaranews.com