WASHINGTON
- Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Mika Pompeo, dilaporkan
telah mendengar rekaman audio dugaan pembunuhan kolumnis Washington
Post, Jamal Khashoggi, di dalam konsulat Arab Saudi di Istanbul. Hal itu
diungkapkan oleh seorang pejabat senior Turki.
Berbicara secara eksklusif dengan kondisi anonimitas kepada ABC News, Jumat (19/10/2018), pejabat itu mengklaim rekaman tersebut diputarkan dalam pertemuan di Turki pada Rabu lalu dan Pompeo telah diberikan transkip rekamannya.
Sebelumnya
Presiden AS, Donald Trump, secara terbuka telah meminta untuk mendengar
rekaman itu. Saat dalam perjalanan kembali dari Istanbul, Pompeo pun
ditanya apakah ia telah mendegar rekaman audio tersebut.
"Saya tidak punya sesuatu untuk mengatakan tentang itu," katanya.
Pompeo bertemu dengan Presiden Trump di Gedung Putih pada Kamis pagi waktu setempat untuk menjelaskan tentang kunjungannya ke Turki dan Arab Saudi. Dalam lawatannya tersebut, Pompeo bertemu dengan Raja Arab Saudi dan Putra Mahkota Mohammed bin Salman.
Tidak diketahui apakah Pompeo memberikan transkip rekaman itu kepada Trump.
"Saya tidak punya sesuatu untuk mengatakan tentang itu," katanya.
Pompeo bertemu dengan Presiden Trump di Gedung Putih pada Kamis pagi waktu setempat untuk menjelaskan tentang kunjungannya ke Turki dan Arab Saudi. Dalam lawatannya tersebut, Pompeo bertemu dengan Raja Arab Saudi dan Putra Mahkota Mohammed bin Salman.
Tidak diketahui apakah Pompeo memberikan transkip rekaman itu kepada Trump.
Awal
pekan lalu, Trump mempertanyakan apakah ada rekaman audio atas dugaan
pembunuhan Khashoggi dan memperingatkan untuk tidak menyalahkan Arab
Saudi.
Terbaru, pemerintah AS membatalkan kunjungannya ke Arab Saudi dan Menteri Keuangan Steve Mnuchin untuk menghadiri konferensi investasi besar yang diselenggarakan oleh Pangeran Mahkota, yang kabarnya diklaim oleh para pejabat Turki berada di belakang pembunuhan Khashoggi.
Terbaru, pemerintah AS membatalkan kunjungannya ke Arab Saudi dan Menteri Keuangan Steve Mnuchin untuk menghadiri konferensi investasi besar yang diselenggarakan oleh Pangeran Mahkota, yang kabarnya diklaim oleh para pejabat Turki berada di belakang pembunuhan Khashoggi.
Credit sindonews.com