CB, Beijing – Menteri Pertahanan Cina,
Wei Fenghe, mengatakan negaranya akan mempertahankan setiap centimeter
wilayah dari gangguan pihak luar. Wilayah ini berupa pulau yang mengatur
urusannya sendiri seperti Taiwan dan wilayah Laut Cina Selatan.
“Jika
ada seseorang yang mencoba memisahkan Taiwan dari Cina, angkatan
bersenjata Cina akan mengambil tindakan berapapun biayanya,” kata Wei
dalam pernyataan di forum keamanan Xiangshan Forum di Beijing pada
Kamis, 25 Oktober 2018 waktu setempat seperti dilansir Aljazeera.
Wei juga mengatakan hubungan dengan Amerika Serikat penting dan sensitif. Dan Taiwan merupakan kepentingan inti dari Beijing sehingga menolak segala bentuk unjuk kekuatan oleh pasukan luar di Laut Cina Selatan.
Cina
merasa marah dengan sanksi dari Amerika Serikat terhadap militer karena
membeli sejumlah peralatan militer canggih dari Rusia kemarin.
Baru-baru ini, dua kapal perang AS juga berlayar melewat Selat Taiwan
sambil dibayangi kapal perang Cina. Kedua negara juga terlibat perang
dagang yang sengit dengan saling menaikkan tarif bea impor mencapai
ribuan triliun rupiah.
“Pulau-pulau di Laut Cina Selatan merupakan milik teritorial Cina. Mereka adalah warisan dari nenek moyang dan kami tidak bakal mau kehilangan satu centimeter pun,” kata Wei.
Seorang
bekas komandan militer AS mengatakan ada kemungkinan kedua negara
berperang dalam waktu 15 tahun lagi. Pensiunan Letnan Jenderal Ben
Hodges mengatakan AS bakal harus lebih fokus membela kepentingannya di
Pasifik.
Kapal perang AEGIS Amerika Serikat jenis destroyer dan cruiser akan dilengkapi dengan rudal SM-6 Dual I. SM-6 Dual I dapat ditempatkan pada kapal-kapal perang masa depan, yang menggunakan sistem peluncur vertikal (VLS) MK 41. Missile Defense Agency/raytheon.com
“Saya pikir dalam 15 tahun, jika tidak terelakkan, ada kemungkinan besar kita akan berperang melawan Cina,” kata Hodges sambil menambahkan AS tidak memiliki kapasitas untuk melakukan semuanya sendiri di Eropa dan di Pasifik untuk menangani ancaman Cina.
Menurut
Hodges kepada AP, salah satu indikasi perang bakal terjadi antara AS
dan Cina adalah insiden kapal perang kedua negara baru-baru ini di Laut
Cina Selatan.
Soal ancaman ini, Menteri Wei mengatakan,”Militer Cina tidak akan pernah menjadi ancaman untuk negara lain. Kami tidak akan melakukan hegemoni atau perlombaan senjata,” kata dia.
Wei juga mengatakan hubungan dengan Amerika Serikat penting dan sensitif. Dan Taiwan merupakan kepentingan inti dari Beijing sehingga menolak segala bentuk unjuk kekuatan oleh pasukan luar di Laut Cina Selatan.
“Pulau-pulau di Laut Cina Selatan merupakan milik teritorial Cina. Mereka adalah warisan dari nenek moyang dan kami tidak bakal mau kehilangan satu centimeter pun,” kata Wei.
Kapal perang AEGIS Amerika Serikat jenis destroyer dan cruiser akan dilengkapi dengan rudal SM-6 Dual I. SM-6 Dual I dapat ditempatkan pada kapal-kapal perang masa depan, yang menggunakan sistem peluncur vertikal (VLS) MK 41. Missile Defense Agency/raytheon.com
“Saya pikir dalam 15 tahun, jika tidak terelakkan, ada kemungkinan besar kita akan berperang melawan Cina,” kata Hodges sambil menambahkan AS tidak memiliki kapasitas untuk melakukan semuanya sendiri di Eropa dan di Pasifik untuk menangani ancaman Cina.
Soal ancaman ini, Menteri Wei mengatakan,”Militer Cina tidak akan pernah menjadi ancaman untuk negara lain. Kami tidak akan melakukan hegemoni atau perlombaan senjata,” kata dia.
Credit tempo.co