Saudi tolak ekstradisi 18 tersangka kasus Khashoggi ke Turki.
CB,
ISTANBUL -- Jaksa Agung Arab Saudi, Saud al-Mojeb, dijadwalkan
melakukan kunjungan ke Turki pada Ahad (28/10) untuk mengadakan
pembicaraan dengan para penyidik yang menginvestigasi kasus kematian
jurnalis Arab Saudi, Jamal Khashoggi. Turki telah mengkonfirmasi,
al-Mojeb diperkirakan akan membahas temuan terbaru dari penyelidikan
Khashoggi dengan para penyidik setempat.
Belum ada pengumuman yang dikeluarkan oleh Saudi terkait rencana
kunjungan tersebut. Kunjungan ini dilakukan hanya beberapa hari setelah
Direktur CIA Gina Haspel mengunjungi Turki untuk meninjau bukti-bukti
kematian Khashoggi, sebelum memberi pengarahan kepada Presiden AS Donald
Trump.
Turki tengah mengupayakan ekstradisi 18 warga Saudi
yang telah menjadi tersangka pembunuhan Khashoggi dan telah ditahan
oleh kerajaan. Namun, upaya itu ditolak oleh menteri luar negeri Arab
Saudi, Adel al-Jubeir, pada Sabtu (27/10).
Jubeir
mengatakan kerajaan akan mendakwa para pelaku dan membawa mereka ke
pengadilan setelah penyelidikan selesai. Beberapa dari mereka yang
terlibat dalam pembunuhan itu diketahui memiliki hubungan dekat dengan
Putra Mahkota Saudi Muhammad bin Salman.
Menurut
Jubeir, kecaman global dan fokus media pada pembunuhan itu telah
menjadi sebuah histeria. Dia mendesak publik untuk menunggu hasil
penyelidikan sebelum menuduhkan kesalahan kepada kepemimpinan tertinggi
kerajaan.
Turki mendesak Arab Saudi untuk melakukan
pengungkapan penuh tentang kasus pembunuhan itu. Turki menuduh 15
anggota tim elit sengaja dikirim ke Istanbul untuk membunuh khashoggi.
Pada
Jumat (26/10), Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan negaranya
akan mengungkapkan lebih banyak bukti tentang pembunuhan itu. Ia
menegaskan, pihak berwenang Turki akan terus memberikan tekanan kepada
Arab Saudi.
Khashogghi dinyatakan hilang pada saat memasuki
konsulat Saudi di Istanbul pada 2 Oktober lalu. Pohak berwenang Turki
menyakini bahwa Khashogghi dibunuh di dalam konsulat dan jasadnya
dimutilasi.
Pemerintah Saudi sempat membantah klaim Turki.
Namun sepekan yang lalu Saudi membenarkan kematian Khashoggi. Menurut
Saudi, Khashogghi terlibat perkelajian hingga menyebabkan kematiannya.
Klaim Saudi ini diragukan oleh dunia internasional dan organisasi HAM.