Ilustrasi bentrokan di Jalur Gaza. (Reuters/Ibraheem Abu Mustafa)
Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan bahwa dua anak yang tewas masih berusia 13 tahun, sementara satu lainnya lebih tua setahun.
Militer Israel menyatakan bahwa mereka kembali menyerang Jalur Gaza untuk melawan "tiga teroris yang mendekat ke pagar perbatasan dan berupaya menyabotase dengan menanam bom."
Menurut mereka, gempuran ini sangat penting untuk menghindari infiltrasi bersenjata dari Jalur Gaza.
Aksi saling serang ini memanas sejak pekan lalu. Pada Jumat, milisi Palestina di Jalur Gaza melontarkan puluhan roket ke Israel selama semalam suntuk.
Israel pun membalas dengan serangan udara ke Jalur Gaza. Salah satu roket mendarat di dekat sebuah rumah sakit Indonesia hingga gedung itu mengalami kerusakan.
Rangkaian bentrokan ini terjadi di tengah situasi yang kian panas di perbatasan Israel dan Jalur Gaza setelah warga Palestina menggelar aksi protes rutin sejak 30 Maret lalu.
Setiap Jumat, warga Palestina menggelar aksi besar-besaran agar para pengungsi dapat kembali ke kampung halaman nenek moyang mereka yang kini sudah menjadi daerah kekuasaan Israel.
Demonstran kerap kali membakar ban dan melempari batu ke pagar pembatas, di mana tentara Israel bersiaga. Tentara Israel tak segan melepaskan tembakan jika ada demonstran yang mendekati pagar perbatasan.
Hingga kini, setidaknya 216 warga Palestina tewas akibat bentrokan ini. Dalam periode yang sama, satu prajurit Israel juga tewas di tangan penembak jitu Palestina.
Credit cnnindonesia.com