MOSKOW
- Pemimpin Chechnya, Ramzan Kadyrov, mengolok-olok ancaman blokade laut
Amerika Serikat (AS) untuk menghentikan ekspor energi Rusia.
Menurutnya, ancaman itu akan sia-sia dan berbahaya.
Dalam sebuah surat terbuka yang ditujukan kepada Menteri Dalam Negeri AS, Ryan Zinke, Kadyrov mengatakan ancaman itu mungkin akan bekerja di negara-negara kecil.
Dalam sebuah surat terbuka yang ditujukan kepada Menteri Dalam Negeri AS, Ryan Zinke, Kadyrov mengatakan ancaman itu mungkin akan bekerja di negara-negara kecil.
"Amerika membayangkan bahwa mereka memiliki hak untuk menutup selat laut dan rute transportasi laut internasional, untuk menghalangi perdagangan antara negara-negara lain," katanya di jejaring sosial Vkontakte.
"Ancaman seperti itu dapat bekerja dengan negara kecil yang tak berdaya, tetapi, seperti yang mereka katakan, nafsu makan datang dengan makanan," imbuhnya seperti dikutip dari Russia Today, Selasa (2/10/2018).
Pemimpin Chechnya, yang dikenal karena gaya komunikasinya yang tajam dan informal, serta kesetiaannya kepada Presiden Vladimir Putin, menyatakan Zinke memiliki pengetahuan yang buruk tentang Rusia, sejarahnya, dan kemampuannya.
Ia pun mengejek Menteri Dalam Negeri AS dengan mengatakan bahwa Amerika memiliki sedikit kesamaan dengan (mantan PM Israel) Golda Meir, sama seperti Rusia bukan Terusan Suez yang dibuka dan ditutup sesuai dengan perintah eksternal. Kadyrov merujuk pada upaya Barat untuk mengendalikan jalur air strategis dari Mesir pada 1950-an, yang berakhir pada perang Arab-Israel kedua.
Kadyrov
menyimpulkan jawabannya dengan mengatakan bahwa Zinke membuang-buang
waktunya dengan menyampaikan pidato yang tidak berarti. Dia meminta para
pejabat AS untuk berpikir tentang kemungkinan reaksi Rusia terhadap
upaya-upaya asing memblokir pelabuhan lautnya.
Credit sindonews.com