ADEN
- Kelompok bersenjata tidak dikenal melancarkan serangan bersenjata
terhadap bank cabang milik pemerintah di provinsi al-Dhalea di Yaman
selatan, Rabu kemarin. Hal itu diungkapkan oleh seorang pejabat
keamanan.
Berbicara dalam kondisi anonimitas, sumber keamanan Yaman mengatakan kelompok bersenjata tersebut memberondong tembakan dan melemparkan granat ke gedung Bank CAC. Namun serangan tersebut tidak menimbulkan korban jiwa.
"Alasan dan motif di balik serangan bersenjata masih belum diketahui," menurut sumber itu seperti dikutip dari laman Xinhua, Kamis (18/10/2018).
Bank CAC adalah satu-satunya bank negara yang beroperasi dan memberikan gaji bagi karyawan di kota.
Awal bulan ini, Doctors Without Borders (MSF), sebuah badan amal medis internasional, mengumumkan menangguhkan kegiatannya di provinsi al-Dhalea setelah serangan teror di markas besarnya.
Markas MSF yang berbasis di provinsi yang dikendalikan pemerintah itu ditargetkan untuk kedua kalinya dalam waktu kurang dari seminggu dengan bahan peledak. Beruntung, kata MSF, tidak ada kerugian yang ditimbulkan akibat serangan itu.
Negara Arab yang miskin itu telah terkunci dalam perang saudara sejak pemberontak Syiah, Houthi, menguasai sebagian besar negara secara militer dan merebut semua provinsi utara, termasuk Ibu Kota Sanaa, pada tahun 2014.
Berbicara dalam kondisi anonimitas, sumber keamanan Yaman mengatakan kelompok bersenjata tersebut memberondong tembakan dan melemparkan granat ke gedung Bank CAC. Namun serangan tersebut tidak menimbulkan korban jiwa.
"Alasan dan motif di balik serangan bersenjata masih belum diketahui," menurut sumber itu seperti dikutip dari laman Xinhua, Kamis (18/10/2018).
Bank CAC adalah satu-satunya bank negara yang beroperasi dan memberikan gaji bagi karyawan di kota.
Awal bulan ini, Doctors Without Borders (MSF), sebuah badan amal medis internasional, mengumumkan menangguhkan kegiatannya di provinsi al-Dhalea setelah serangan teror di markas besarnya.
Markas MSF yang berbasis di provinsi yang dikendalikan pemerintah itu ditargetkan untuk kedua kalinya dalam waktu kurang dari seminggu dengan bahan peledak. Beruntung, kata MSF, tidak ada kerugian yang ditimbulkan akibat serangan itu.
Negara Arab yang miskin itu telah terkunci dalam perang saudara sejak pemberontak Syiah, Houthi, menguasai sebagian besar negara secara militer dan merebut semua provinsi utara, termasuk Ibu Kota Sanaa, pada tahun 2014.
Arab
Saudi memimpin koalisi militer Arab melakukan intervensi di Yaman pada
2015. Koalisi Arab mendukung pemerintah Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi
setelah pemberontak Houthi yang didukung Iran memaksanya mengasingkan
diri.
PBB telah menempatkan Yaman dalam krisis kemanusiaan nomor satu di dunia, dengan tujuh juta warga Yaman di ambang kelaparan.
PBB telah menempatkan Yaman dalam krisis kemanusiaan nomor satu di dunia, dengan tujuh juta warga Yaman di ambang kelaparan.
(ian)
Credit sindonews.com