WASHINGTON
- Israel diyakian akan bisa menghancurkan sistem pertahan S-300 yang
ditawarkan Rusia kepada Suriah. Keyakinan itu dilontarkan mantan Atase
Pertahanan Amerika Serikat (AS) untuk Rusia, Brigadir Jenderal Peter
Zwack.
“Pada akhirnya, waktu ketika pesawat Israel menargetkan sistem pertahanan S-300 yang dimiliki oleh tentara Suriah akan datang. Ini adalah masalah penting bagi Israel. (Negara )itu tidak akan tinggal diam,” kata Zwack seperti dikutip dari Middle East Monitor, Jumat (19/10/2018).
Menurut Zwack Israel tidak mengkhawatirkan kehadiran sistem pertahanan S-400 di pangkalan militer Rusia di Hmeimim Suriah. Sebaliknya, Negara Zionis itu menaruh perhatian lebih atas keberadaan sistem rudal S-300 yang dimiliki oleh rezim Suriah.
"Berdasarkan pengetahuan saya tentang Israel, mereka akan memberi tahu Rusia bahwa sistem pertahanan dimiliki oleh Suriah dan kemudian mereka akan melakukan yang terbaik untuk menyerang dan menghancurkannya," tambahnya dari apa yang dia harapkan rencana Israel.
Pekan lalu sistem rudal S-300 pertama Rusia, yang terdiri dari empat peluncur, tiba di Suriah dan tentara Suriah dijadwalkan untuk menerima pelatihan tentang cara menggunakannya dalam waktu tiga bulan.
“Pada akhirnya, waktu ketika pesawat Israel menargetkan sistem pertahanan S-300 yang dimiliki oleh tentara Suriah akan datang. Ini adalah masalah penting bagi Israel. (Negara )itu tidak akan tinggal diam,” kata Zwack seperti dikutip dari Middle East Monitor, Jumat (19/10/2018).
Menurut Zwack Israel tidak mengkhawatirkan kehadiran sistem pertahanan S-400 di pangkalan militer Rusia di Hmeimim Suriah. Sebaliknya, Negara Zionis itu menaruh perhatian lebih atas keberadaan sistem rudal S-300 yang dimiliki oleh rezim Suriah.
"Berdasarkan pengetahuan saya tentang Israel, mereka akan memberi tahu Rusia bahwa sistem pertahanan dimiliki oleh Suriah dan kemudian mereka akan melakukan yang terbaik untuk menyerang dan menghancurkannya," tambahnya dari apa yang dia harapkan rencana Israel.
Pekan lalu sistem rudal S-300 pertama Rusia, yang terdiri dari empat peluncur, tiba di Suriah dan tentara Suriah dijadwalkan untuk menerima pelatihan tentang cara menggunakannya dalam waktu tiga bulan.
Rusia
mengirimkan sistem rudal anti pesawat S-300 ke Suriah setelah
pesawatnya, Il-20 yang membawa 15 prajurit, ditembak jatuh sistem anti
rudal Suriah. Insiden itu bersamaan dengan serangan udara Israel ke
Suriah.
Credit sindonews.com