Wapres Jusuf Kalla mengaku sempat membicarakan
upaya perdamaian Palestina-Israel saat bertemu PM Benjamin Netanyahu di
sela Sidang Majelis Umum PBB pekan lalu. (CNN Indonesia/Christie
Stefanie)
JK menyebut, pertemuan itu tak disengaja karena banyak kepala negara hadir di sidang PBB tersebut.
"Jadi di situ ketemu siapa saja, masa mau ditolak? Bicara tentang perdamaian saja, bagaimana sikap dia, apa yang bisa kita bantu, untuk Palestina bagaimana, Israel bagaimana," ujar JK di kantor wakil presiden, Jakarta, Selasa (2/10).
Menurut JK, untuk membantu upaya perdamaian Palestina-Israel, pihaknya mesti mengenal kedua belah pihak. Oleh karena itu, wajar jika ia berkenalan dengan Netanyahu di sela sidang PBB tersebut.
"Karena itu begitu kenalan ya kita bicaralah soal perdamaian, itu biasa saja di PBB karena itu multilateral. Tidak ada pertemuan pribadi, tidak ada atur pertemuan," katanya.
Ia pun menegaskan bahwa pertemuan dengan Netanyahu itu bukan pertemuan rahasia. Menurutnya, kondisi sidang PBB saat itu memang membuat JK tak sengaja bertemu dengan Netanyahu.
"Itu bukan rahasia pertemuannya. Kan tidak ada acara (resmi). Kalau ada acara, saya pasti kasih tahu," ucap JK.
JK sebelumnya disebut menggelar pertemuan rahasia dengan Netanyahu di sela sidang PBB pekan lalu. Dikutip The Jerusalem Post, kabar pertemuan kedua pemimpin itu pertama kali diwartakan Radio Militer Israel pada Minggu (30/9) malam waktu lokal.
Israel kembali menjadi sorotan pada akhir 2017 lalu, ketika Amerika Serikat secara sepihak mengakui Yerusalem sebagai ibu kota negara itu.
Kota suci bagi tiga agama itu selama ini merupakan sumber konflik Palestina-Israel, di mana keduanya mengklaim wilayah itu sebagai ibu kota masa depan mereka.
Selama ini, Indonesia berkeras enggan menjalin hubungan diplomatik dengan Israel sebagai bentuk protes pemerintah terhadap pendudukan ilegal negara itu di wilayah Palestina.
Credit cnnindonesia.com