CB, Dubai – Pemerintah
Arab Saudi mengatakan bakal tetap menggelar konferensi investasi besar,
yang dijadwalkan pada Oktober 2018. Acara ini tetap berjalan meskipun
sejumlah pembicara kunci dan mitra menarik diri pasca mencuatnya kasus
raibnya jurnalis Jamal Khashoggi.
Khashoggi, yang merupakan pengkritik kebijakan pemerintah Saudi dan juga kolumnis di Washington Post,
hilang setelah masuk ke kantor Konjen Saudi di Istanbul, Turki, pada 2
Oktober 2018. Kuat dugaan, Khashoggi tewas dibunuh oleh tim pembunuh
yang menunggunya di dalam kantor Konjen.
Jamal Kashoggi. [Gulf Times]
“Acara ini bakal dihadiri 150 pembicara dari 140 organisasi, termasuk 17 organisasi mitra global. Program Future Investment Initiative bakal mencermati mengenai bagaimana caranya investasi bisa digunakan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, menyuburkan inovasi, dan menangani tantangan global,” begitu bunyi panitia Public Investment Fund dalam surat elektronik seperti dilansir Reuters pada Selasa, 16 Oktober 2018.
Pasca
mencuatnya kasus raibnya jurnalis Jamal Khashoggi di Konjen Saudi,
sejumlah tokoh pebisnis global membatalkan rencana mengikuti acara yang
juga disebut sebagai “Davos di Padang Pasir” ini.
CNN melansir mereka seperti CEO JP Morgan, Jamie Dimon, Komisaris Eksekutif Ford, Bill Ford, CEO MasterCard, Ajay Banga, CEO Blackrock, Larry Fink, dan dan CEO Blackstone, Stephen Schwarzman, yang bergerak dibidang investasi keuangan.
Pemerintah Arab Saudi, lewat lembaga investasi PIF, menyalurkan investasi senilai US$20 miliar atau sekitar Rp300 triliun lewat Blackstone dengan tujuan membantu meningkatkan infrastruktur AS yang menua.
Sejumlah
sponso internasional seperti CNN juga telah menarik diri dari acara
ini. Kai Fu Lee, bekas eksekutif Google yang masuk dalam daftar
pembicara, juga tidak bakal ikut serta. CEO Uber, Dara Khosrowshahi,
juga bakal absen dari acara ini.
Sedangkan CEO Softbank, Masayoshi Son, belum diketahui apakah akan hadir. Softbank banyak menggunakan dana dari Arab Saudi untuk membiayai investasi dibidang teknologi yaitu Vision Fund,yang totalnya mencapai US$93 miliar atau sekitar Rp1.400 triliun.
Acara
Future Investment Initiative ini merupakan upaya dari Putra Mahkota
Saudi, Pangeran Mohammed Bin Salman, untuk memodernisasi ekonomi negara
itu, yang selama ini bergantung pada penjualan minyak mentah.
“Meskipun mengecewakan karena sejumlah pembicara dan mitra menarik diri, kami tetap akan menyambut ribuan tamu, pembicara dan moderator dari seluruh dunia untuk datang ke Riyadh, Arab Saudi pada 23 – 25 Oktober 2018,” begitu kata juru bicara Future Investment Initiative seperti dilansir CNN.
Jamal Kashoggi. [Gulf Times]
“Acara ini bakal dihadiri 150 pembicara dari 140 organisasi, termasuk 17 organisasi mitra global. Program Future Investment Initiative bakal mencermati mengenai bagaimana caranya investasi bisa digunakan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, menyuburkan inovasi, dan menangani tantangan global,” begitu bunyi panitia Public Investment Fund dalam surat elektronik seperti dilansir Reuters pada Selasa, 16 Oktober 2018.
CNN melansir mereka seperti CEO JP Morgan, Jamie Dimon, Komisaris Eksekutif Ford, Bill Ford, CEO MasterCard, Ajay Banga, CEO Blackrock, Larry Fink, dan dan CEO Blackstone, Stephen Schwarzman, yang bergerak dibidang investasi keuangan.
Pemerintah Arab Saudi, lewat lembaga investasi PIF, menyalurkan investasi senilai US$20 miliar atau sekitar Rp300 triliun lewat Blackstone dengan tujuan membantu meningkatkan infrastruktur AS yang menua.
Sedangkan CEO Softbank, Masayoshi Son, belum diketahui apakah akan hadir. Softbank banyak menggunakan dana dari Arab Saudi untuk membiayai investasi dibidang teknologi yaitu Vision Fund,yang totalnya mencapai US$93 miliar atau sekitar Rp1.400 triliun.
“Meskipun mengecewakan karena sejumlah pembicara dan mitra menarik diri, kami tetap akan menyambut ribuan tamu, pembicara dan moderator dari seluruh dunia untuk datang ke Riyadh, Arab Saudi pada 23 – 25 Oktober 2018,” begitu kata juru bicara Future Investment Initiative seperti dilansir CNN.
Credit tempo.co