Rabu, 17 Oktober 2018

Trump Terapkan Praduga Tak Bersalah atas Saudi soal Khashoggi


Trump Terapkan Praduga Tak Bersalah atas Saudi soal Khashoggi
Donald Trump meminta asas praduga tak bersalah diterapkan atas Riyadh terkait kasus jurnalis yang menghilang di konsulat Arab Saudi di Turki, Jamal Khashoggi. (Reuters/Carlos Barria)


Jakarta, CB -- Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, meminta publik menerapkan asas praduga tak bersalah atas Riyadh terkait kasus jurnalis Washington Post yang menghilang di konsulat Arab Saudi di Istanbul, Jamal Khashoggi.

"Kita harus kembali ke asas praduga tak bersalah," ujar Trump dalam wawancara khusus dengan Associated Press, sebagaimana dikutip Reuters, Selasa (16/10).

Sebelumnya, Trump juga mengatakan bahwa ia sudah berkomunikasi dengan Putra Mahkota Saudi, Mohammad bin Salman.



Menurut Trump, Salman mengaku tak mengetahui apa pun mengenai Khashoggi yang menghilang setelah masuk ke dalam gedung konsulat Saudi di Istanbul pada 2 Oktober lalu.


"Baru saja bicaara dengan Putra Mahkota Arab Saudi yang benar-benar mengaku tak mengetahui apa pun mengenai kejadian di Konsulat mereka di Turki," kata Trump melalui akun Twitter pribadinya.

Trump mengatakan bahwa Salman sedang bersama Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo, yang memang ia utus untuk bertemu Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud dalam rangka mengusut kasus Khashoggi.

"Dia sedang bersama Menlu Mike Pompeo saat menerima telepon, dan mengatakan bahwa ia sudah mulai, dan akan terus melanjutkan, penyelidikan penuh atas kasus ini. Jawaban akan segera datang."

Setelah pertemuan dengan Putra Mahkota, Pompeo melaporkan ia sudah mendapatkan kepastian bahwa Saudi akan melakukan investigasi mendalam atas kasus Khashoggi ini.

"Tugas saya dalam pertemuan ini adalah komitmen serius untuk mendapatkan semua fakta dan memastikan akuntabilitas, termasuk akuntabilitas pemimpin senior atau pejabat senior Arab Saudi," kata Pompeo dalam pernyataannya.

"[Putra Mahkota] berjanji bahwa penyelidik publik Saudi akan mengambil simpulan penuh dan komplet dengan transparan di hadapan dunia."



Kasus ini mencuat pada 2 Oktober lalu, setelah Khashoggi dikabarkan menghilang usai memasuki gedung konsulat Saudi di Istanbul untuk mengurus keperluan dokumen pernikahan.

Dua pejabat mengatakan kepada CNN bahwa jurnalis pengkritik Saudi itu tewas saat diinterogasi secara ilegal di dalam gedung konsulat.

Pejabat tersebut mendapatkan informasi langsung dari aparat Turki yang melakukan penyelidikan di konsulat Saudi di Istanbul.

Mereka dikabarkan menggeledah bangunan itu serta hunian khusus diplomat Saudi di dekatnya, guna mencari tahu yang sebenarnya terjadi dengan Khashoggi.

Menurut sumber itu, kepolisian Turki sudah mengantongi bukti berupa rekaman suara dan video yang membuktikan Khashoggi diduga meninggal ketika diinterogasi secara ilegal dan tertutup.

Sumber lainnya mengatakan pemerintah Saudi saat ini tengah mempersiapkan pernyataan resmi mengenai yang sebenarnya terjadi. Aparat Turki pun sudah siap menangkap sejumlah orang yang diduga terlibat.

Sebelumnya, Trump sendiri mengatakan bahwa AS akan menjatuhkan "serangkaian hukuman" bagi dalang di balik kasus ini.

Saudi pun mengancam akan membalas dendam atas sanksi apa pun yang dijatuhkan terkait kasus Khashoggi.




Credit  cnnindonesia.com