Rencana pembunuhan dikeluarkan pada 2017 lalu, tapi tak terealisasi.
CB,
WASHINGTON -- Seorang wartawan Amerika Serikat (AS) Bob Woodward
menulis sebuah buku yang berjudul "Fear: Trump in the White House".
Dalam buku itu ia menyebut, keinginan Presiden AS Donald Trump membunuh
Presiden Suriah Bashar al-Assad setelah serangan kimia April 2017 di
Idlib.
Seperti dilansir
Alarabiya, Rabu (5/9),
Washington Post
yang menerbitkan rincian buku Woodward menerangkan, Trump memanggil
Menteri Pertahanan James Mattis untuk menyatakan niatnya membunuh Assad.
“Ayo bunuh dia! Ayo lakukan. Mari kita bunuh mereka,” tulis Woodward mengulangi pernyataan Trump.
Menurut
surat kabar itu, Mattis setuju dengan arahan Trump. Tetapi setelah
mengakihiri pertemuan dengan Trump, Mattis mengatakan kepada seorang
pembantu senior bahwa ia tidak akan melakukan perintah itu. "Kami akan
jauh lebih terukur," kata Mattis.
Saat itulah mereka memutuskan melakukan serangan udara daripada menjalankan permintaan Trump.
Publikasi
buku Woodward telah diperkirakan sebelumnya. Pejabat Gedung Putih
menyebut, hampir semua rekan mereka bekerja sama dengan jurnalis
pengungkap skandal Watergate itu. Skandal itu membuat Woodward cukup
dikenal karena menyebabkan Presiden Nixon mundur.
Gedung
Putih, dalam sebuah pernyataan dari sekretaris pers Sarah Huckabee
Sanders, pada Selasa (4/9) menepis kebenaran isi buku itu. Ia
mengatakan buku itu tidak lebih dari karangan yang dibuat oleh mantan
karyawan Gedung Putih. Mereka diperintahkan untuk membuat citra Presiden
terlihat buruk.
Buku itu mengutip kepala staf John Kelly
yang ragu akan kemampuan mental Trump. "Kami di Crazytown," katanya. Ia
juga pernah menyebut Trump sebagai "idiot". Namun hal ini dibantah
Kelly.
"Pernyataan saya yang pernah menyebut Presiden idiot itu tidak benar," kata Kelly dalam sebuah pernyataan pada Selasa.