Portal Berita Tentang Sains, Teknologi, Seni, Sosial, Budaya, Hankam dan Hal Menarik Lainnya
Rabu, 12 September 2018
Presiden Jokowi beri kuliah umum di Universitas Hankuk Seoul
Presiden Joko Widodo saat memberikan
kuliah umum kepada mahasiswa jurusan bahasa Indonesia-Malaysia, di
Universitas Hankuk Seoul, Korea Selatan, Selasa (11/9/2018). Dalam
kuliah umumnya dia bercerita tentang atraksi motor saat pembukaan Asian
Games 2018, di Jakarta, waktu itu. (ANTARA News/Joko Susilo)
Seoul (CB) - Presiden Joko widodo memberikan kuliah umum
kepada mahasiswa jurusan Bahasa Indonesia-Malaysia di Universitas Hankuk
Seoul, Korea Selatan, Selasa.
Jokowi yang didampingi Ibu Negara, Iriana Jokowi, dan beberapa menteri
Kabinet Kerja, tiba di Universitas Hankuk ini sekitar pukul 10.30 waktu
setempat langsung disambut para mahasiswa dengan tepuk tangan ketika
memasuki ruang pertemuan.
Pengelola kampus menyebut telah mengundang 17 pemimpin negara untuk
memberikan kuliah umum dan jokowi merupakan pemimpin negara ke-18 yang
hadir di Universitas Hankuk ini.
Dalam pidatonya, Jokowi mengulas beberapa hal. Dia mengakui sudah banyak
pemimpin yang terkenal, di antaranya Presiden Amerika Serikat, Barack
Obama, pemimpin Uni Soviet, Mikhail Gorbachev, Sekjen PBB, Ban Ki-moon,
tetapi mereka-mereka belum pernah melakukan atraksi naik motor.
"Saya cukup yakin dari mereka tidak ada pernah loncat di atas mobil
dengan mengendarai motor... Tidak ada," kata Jokowi yang disambut tawa
para hadirin dan mahasiswa yang hadir.
Dia kembali mengingatkan para mahasiswa Korea Selatan ini tentang peran
dia dalam mengisi acara pembukaan Asian Games 2018, di
Jakarta-Palembang.
Jokowi mengatakan, atraksi motor yang dilakukan hanya sebagai hiburan
untuk acara pembukaan pesta olahraga terbesar di Asia ini "Asian Games
tahun ini benar-benar memperagakan gambaran spetakuler SDM yang luar
biasa yang ada di Asia," kata Jokowi.
Ia menyebut Asian Games ke-18/2018 yang diikuti lebih dari 11.000 atlet
dan 2.500 offical dari 45 negara bertanding di 40 cabang olahraga
sehingga menjadikan Asian Games terbesar dalam sejarah.
Ia juga menyebut pada pagelaran Asian Games 2018 ada yang membahagiakan,
yaitu "bersatunya Korea" saat defile atlet kedua negara di bawah satu
bendera, yakni bendera Korea Bersatu.
Dalam Asian Games 2018 ini juga terlihat Perdana Menteri Korea Selatan,
Lee Nak-yeon, dan deputi PM Korea Utara bergandengan tangan.
Dalam tanya jawab dengan salah satu mahasiswa yang menanyakan bersatunya
Korea ini, Jokowi mengaku bahagia. Ia juga mengapresiasi inisiasi
Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in, dan Pemimpin Korea Utara, Kim
Jong-un, yang mengadakan pertemuan sebagai sejarah baru perdamaian
Semenanjung Korea.
"Sebuah sejarah karena (dua) Korea (itu) saudara dekat. Satu rumpun,
kalau bertemu adalah sebuah hal yang wajar dan saya sangat berbahagia,"
katanya.
Jokowi juga menjawab pertanyaan mahasiswa terkait keragaman masyarakat Indonesia yang bisa menjaga persatuan bangsa.
Jokowi mengaku bahwa takdir Indonesia yang berbeda-beda, yani wilayah
terdiri dari 17.000 pulau yang masyarakatnya mencapai 163 juta jiwa, 714
suku, 1.100 bahasa daerah, namun persatuan tetap terjaga.
"Saya selalu berpesan kepada rakyat agar selalu saling menghargai,
saling menghormati, selalu toleransi meskipun berbeda-beda. Itulah
keragaman yang ada di Indonesia," kata dia.
Usai memberikan kuliah umum, dia mendapat cindera mata, yaitu jaket
bergaya sportif berkarakter anak muda yang langsung dikenakan. Jokowi
juga mengajak para mahasiswa untuk berfoto bersama. Selanjutnya Jokowi
dan Iriana Jokowi juga melayani swafoto para mahasiswa yang hadir
memenuhi aula kampus tersebut.
Ketika Jokowi dan rombongan meninggalkan tempat acara, para mahasiswa mengiringi dengan menyanyikan lagu Halo-halo Bandung.
Presiden Joko
Widodo menerima cidera mata berupa jaket sportif usai memberikan kuliah
umum kepada mahasiswa jurusan Bahasa Indonesia-Malaysia di Universitas
Hankuk, Seoul, Korea Selatan, Selasa (11/9/2018). (ANTARA News/Joko
Susilo)