Sebanyak 9 orang dilaporkan tewas dan 300 orang cedera.
CB,HOKKAIDO
-- Sembilan orang dikonfirmasi tewas dan 300 orang lagi cedera setelah
gempa kuat mengguncang Prefektur Paling Utara Jepang, Hokkaido, Kamis
dini hari (6/9) waktu setempat.
Sebanyak 30 orang
masih belum ditemukan setelah gempa bumi tersebut. Hampir 2.000 orang
mengungsi ke tempat penampungan darurat yang telah didirikan di lebih
dari 400 lokasi, kata pemerintah setempat.
Gempa bumi kuat dengan kekuatan awal 6,7 pada Skala Richter,
yang diukur berkekuatan maksimum tujuh pada skala kekuatan seismik
Jepang, mengguncang prefektur paling utara Jepang itu pada pukul 03.08
waktu setempat Kamis. Jumlah korban jiwa dikhawatirkan bertambah, kata
beberapa pejabat, karena banyak rumah tertimbun tanah longsor.
Hal
yang menambah rumit upaya pertolongan, Perusahaan Tenaga Listrik
Hokkaido menyatakan listrik padam di seluruh prefektur paling utara
Jepang tersebut. Sebanyak 2,95 juta rumah tak memperoleh pasokan
listrik. Perusahaan itu menyatakan bahwa mungkin diperlukan waktu satu
pekan untuk sepenuhnya memulihkan pasokan listrik di daerah layanannya,
demikian laporan
Xinhua.
Selain itu, ratusan ribu
rumah tangga dilaporkan tak memiliki pasokan air, kata perusahaan
layanan umum lokal. Semua penerbangan telah dibatalkan di Bandar Udara
New Chitose, Hokkaido, dan layanan kereta, termasuk layanan kereta
peluru Shinkansen, layanan bus dan jalan raya telah dibekukan, kata
operator lokal.
Kementerian Transportasi mengatakan di
bandar udara, sebagian langit-langit runtuh di satu gedung terminal
akibat guncangan. Air bocor serta listrik padam juga memaksa penutupan
bandar udara tersebut.
Penutupan itu mengakibatkan lebih
dari 200 penerbangan dibatalkan, kondisi yang mempengaruhi sebanyak 40
ribu penumpang. Akibat listrik padam, operasi bandar udara mengatakan
tak dapat dipastikan kapan bandar udara tersebut dibuka kembali.
Polisi
setempat mengatakan mereka telah menerima ratusan laporan mengenai
orang yang cedera akibat gempa itu. Di Kota Kecil Atsuma serta Abira, 20
rumah rata dengan tanah setelah tanah longsor menimbun banyak wilayah
di daerah tersebut.
Seluruh jajaran gunung di wilayah yang
paling parah diguncang mengalami perubahan landskap akibat tanah longsor
besar, kata media setempat. Lebih dari 1.300 sekolah umum di prefektur
itu dipaksa tutup dan pelajar diberitahu agar tetap tinggal di rumah di
tengah gempa susulan yang terus mengguncang, kata laporan lokal, yang
mengutip Kementerian Pendidikan dan Pemerintah Sapporo.
Kebakaran
yang dikhawatirkan mematikan terjadi di satu komplek petrokimia di
Muroran, demikian laporan media setempat. Namun, belakangan api
dipadamkan oleh petugas pemadam.
Sebanyak 25 ribu personel
dari Pasukan Bela-Diri Jepang telah dikirim ke daerah yang diguncang
gempa untuk membantu operasi bantuan dan pertolongan atas permintaan
gubernur Hokkaido. Menurut Badan Meteorologi Jepang (JMA), guncangan
utama terjadi Hokkaido Selatan pada pukul 03.08 waktu setempat Kamis
pagi (01.08 WIB, Kamis), dengan pusat gempa berada pada 42,7 derajat
Lintang Utara dan 142 derajat Bujur Timur dan pada kedalaman 40
kilometer.
Gempa bumi tersebut diukur berkekuatan maksimum
tujuh pada skala kekuatan seismik Jepang. Sehingga menandai gempa bumi
pertama di Hokkaido yang mencapai kekuatan tersebut sejak skala seismik
diubah pada 1996, kata JMA.